32 Jabatan Kepala Sekolah di Purbalingga Kosong

32 Jabatan Kepala Sekolah di Purbalingga Kosong

PURBALINGGA - Saat ini, 32 sekolah negeri di Kabupaten Purbalingga mengalami kekosongan jabatan kepala sekolah. Sejumlah sekolah yang mengalami kekosongan jabatan kepala sekolah, terdiri dari lima SMP negeri dan 27 SD negeri. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi menjelaskan, lima SMP negeri yang mengalami kekosongan jabatan kepala sekolah yakni SMPN 2 Mrebet, SMPN 1 Kaligondang, SMPN 2 Karangmoncol, SMPN 4 Purbalingga dan SMPN 2 Kemangkon. Sedangkan 27 SDN adalah SDN 1 Muntang, SDN 1 Penusupan, SDN 2 Kramat, SDN 1 Majapura, SDN 2 Panican, SDN 2 Bantarbarang, SDN 2 Pagerandong, SDN 2 Karangsentul, SDN 2 Kedunglegok, SDN 1 Bukateja, 3 Bukateja, SDN 2 Pandansari, SDN 2 Purbalingga Wetan, SDN 1 Banjarkerta, SDN 2 Banjarkerta, SDN 1 Krangean, SDN 2 Adiarsa, SDN 1 Kasih, SDN 1 Baleraksa, SDN 1 Pepedan, SDN Tunjungmuli, SDN 2 Makam, 3 Makam, 4 Gunungwuled, SDN 2 Kalimanah Wetan, SDN 1 Tlahab Kidul dan SDN 1 Tangkisan. "Kekosongan jabatan kepala sekolah akan diisi dari hasil seleksi calon kepala sekolah yang diadakan hari ini (kemarin, red)," kata Tri, saat acara seleksi calon Kepala SD dan Kepala SMP di Gedung Sarwa Guna Purbalingga, kemarin (27/9). Dia menambahkan, dari lima jabatan kepala sekolah SMP yang kosong, tiga posisi kepala sekolah diambil dari hasil seleksi yakni untuk SMPN 2 Mrebet, SMPN 1 Kaligondang, dan SMPN 2 Karangmoncol. Sedangkan dua SMP lainnya, yaitu SMPN 4 Purbalingga dan SMPN 2 Kemangkon menunggu hasil penilaian kinerja kepala sekolah oleh tim penilai dari Dinas Pendidikan. "Seleksi diikuti sembilan peserta," imbuhnya. Sedangkan peserta seleksi untuk calon Kepala SD berjumlah 67 orang. “Pengisian jabatan di masing-masing sekolah karena kepala sekolah meninggal dunia, habis masa tugasnya 12 tahun, memasuki usia pensiun ataupun pindah tugas atau mengisi jabatan di sekolah lainnya,” tuturnya. Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM berharap, seleksi calon Kepala SD dan SMP memenuhi prosedur dan aturan main yang baik. Sehingga tidak ada berita negatif karena hasil seleksinya yang terbaik menurut kompetensinya masing-masing. “Saya harap hasil seleksi nantinya bagi yang terpilih karena kemampuannya, bukan karena kedekatan ataupun hal negatif lainnya,” tambahnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: