SMAN 1 Banjarnegara Ngebut Simulasi Persiapan UNBK

SMAN 1 Banjarnegara Ngebut Simulasi Persiapan UNBK

PERSIAPAN UNBK Sejumlah siswa SMAN 1 Banjarnegara tengah melakukan simulasi jelang UNBK april mendatang.+BANJARNEGARA - Sejumlah sekolah di Kabupaten Banjarnegara mulai bersiap menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan melakukan simulasi. Salah satunya yang dilakukan SMA Negeri 1 Banjarnegara. Sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan UNBK, persiapan matang terus digeber oleh SMA yang baru akan menerapkan ujian berbasis computer tahun ini. Saat ini, salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Banjarnegara ini, tengah melakukan simulasi UNBK. “Persiapan ini dilakukan demi suksesnya pelaksanaan ujian dengan menggunakan perangkat lunak tersebut,” kata kepala SMA Negeri 1 Banjarnegara Yusuf Harry Cahyono saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/2). Simulasi ini, lanjut dia sudah dilakukan sejak hari Senin (15/2) lalu. Meski baru akan menggelar UNBK untuk pertama kalinya, Yusuf optimistis siswa tidak akan mengalami kesulitan. Mengingat saat ini siswa sudah terbiasa dengan computer. “Untuk simulasi, kami jadwalkan satu minggu ini. Sedangkan simulasi itu sendiri dibagi tiga shift, yakni pagi siang dan sore,” sambungnya. Saat ditanya kesiapan fasilitas, pihaknya telah menyediakan 113 unit komputer. Jumlah tersebut diantaranya 30 unit merupakan bantuan dari Kementerian Pendidikan, 80 unit dari sekolah dan 3 unit computer yang sudah ada di sekolah. Hanya saja, untuk 30 unit komputer bantuan dari kementerian belum sekaligus headsets. “Untuk pengadaan 80 unit komputer, kami menganggarkan sekitar Rp 500 juta. Sedangkan bantuan dari kementerian itu Rp 200 juta. Rinciannya, 30 komputer, 1 ups, 1 server dan 31 instalasi jaringan,” paparnya. Lebih jauh, Yusuf menerangkan penyediaan komputer untuk UNBK ini minimal sepertiga dari jumlah peserta Unas. Tahun ini, di SMA Negeri 1 Banjarnegara yang akan mengikuti UNBK sebanyak 328 siswa. “Jadi sepertiganya itu 110, sehingga kebutuhan komputer sudah cukup,” katanya lagi. Namun demikian, pihak sekolah juga masih menyediakan beberapa laptop untuk mempersiapkan jika terjadi gangguan. Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya pemedaman listrik, pihak sekolah juga telah menyediakan genset. “Meski sudah ada UPS dengan daya tahan 15 sampai 40 menit, kami tetap menyediakan genset,” pungkasnya. (uje/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: