Healing ke Pantai Lampon, Surga yang Tersembunyi di Kebumen

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Kebumen adalah kabupaten yang terkenal dengan keindahan pantainya yang melimpah. Selain Pantai Menganti, Pantai Logending, Pantai Pedalen, ternyata masih banyak sekali Pantai di Kabupaten Kebumen yang memiliki keindahan yang tidak kalah cantik. 

Salah satunya adalah Pantai Lampon, yaitu pantai dengan keindahan yang menawan di Kabupaten Kebumen, namun masih jarang orang tahu. 

Pantai Lampon merupakan salah satu wisata di Kabupaten Kebumen. Pantai ini menyuguhkan keindahan pantainya yang cantik dan eksotik.

Meskipun di Kabupaten Kebumen banyak sekali wisata pantainya, namun Pantai Lampon mampu menarik banyak wisatawan dari berbagai macam daerah.

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! 5 Cafe di Banyumas yang Cocok Untuk Nongkrong Bareng Bestie

BACA JUGA:Berkunjung ke Banyumas? Wajib Cobain Makanan Khas Banyumas Ini!

Pantai Lampon ini bisa menjadi salah satu pilihan tempat healing untuk mengisi waktu libur kamu loh. Untuk alamat Pantai Lampon yaitu di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Pantai Lampon mulai buka dari jam 08.00 sampai jam 16.00 WIB. Lalu untuk harga tiketnya juga cukup terjangkau yaitu Rp 10.000 per orang. Tapi harga tiket bisa sewaktu–waktu berubah.

Dengan harga tiket yang sangat terjangkau, kamu sudah bisa melihat keindahan Pantai Lampon. Mulai dari pasir yang bersih dan pemandangan ombak yang indah. 

Tidak hanya itu, di Pantai Lampon kamu juga bisa ke Tanjung Karang Pengantin. Dengan bebatuan tertua yang masuk dalam wilayah geopark dan dengan akses jembatan yang indah, Tanjung Karang Pengantin juga bisa menjadi alternatif spot favorit di Pantai Lampon.

BACA JUGA:4 Fakta yang Menarik dari Keindahan Gunung Bromo atau Gunung Brahma di Jawa Timur

BACA JUGA:10 Rekomendasi Gunung di Jawa Tengah Bagi Kamu yang Hobi Mendaki

Kemudian di Pantai Lampon juga terdapat Goa yaitu disebut Goa Wora–Wori dan Goa Celeng. 

Gua ini sudah terbentuk pada ratusan tahun lalu. Asal mula diberi nama Gua Celeng karena pada saat itu dijadikan sebagai tempat persembunyian babi hutan atau celeng.

Sumber: