Rawan Bencana, 4 EWS di Purbalingg Rusak Berat, Ini Penjelasannya
Petugas BPBD Purbalingga dan tim EWS sedang mengecek di wilayah Utara Purbalingga. (BPBD Purbalingga untuk Radarmas)--
PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID-
Sebanyak 7 desa di beberapa kecamatan yang berpotensi tinggi bencana alam tanah bergerak dan tanah longsor, saat ini sudah dilengkapi peralatan Early Warning System (EWS). Jumlah terpasang 12 unit dan hingga saat ini 4 unit EWS dalam kondisi rusak berat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Muhsoni, Minggu 13 Agustus 2023 menjelaskan, kerusakan karena faktor alam dan usia alat yang sudah cukup lama terpasang.
Ia mencontohkan, kerusakan EWS di Desa Panusupan Kecamahan Rembang, alat terpasang pada 2017 silam. Lalu kerusakan berat di Desa Gunung Wuled Kecamatan Rembang alat terpasang sejak 2019 lalu.
"Kerusakan juga terjadi di Desa Darma dan Kaliori alat terpasang sejak 2015 dan 2017 lalu," rincinya.
BACA JUGA:Tiga Jamaah Haji Purbalingga Meninggal Dunia, Satu Ditinggal di Madinah
Faktor alam juga cukup berpengaruh pada kondisi alat. Saat ini yang diandalkan saat alat sedang rusak, maka bisa diberdayakan kelompok masyarakat tanggap bencana.
"Saat ini peralatan komunikasi sangat melimpah. Jadi yang EWS tidak berfungsi, maka masih tetap bisa mengabarkan secepatnya," tegasnya.
Untuk diketahui, Alat itu sebagai peringatan dini kepada masyarakat ketika ada potensi dan akan terjadi bencana. Alat itu hanya prasarana untuk meminimalkan dampak yang lebih buruk.
"Semua kembali kepada masyarakat yang ada di wilayah setempat dalam menghadapi bencana," ujarnya.
BPBD Purbalingga memiliki catatan dan peta wilayah rawan bencana alam tanah longsor. Sebanyak 68.942 Kepala Keluarga (KK) atau 278.358 jiwa berada di desa- desa rawan tanah longsor itu. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: