Potensi Ekspor Tuna dan Cakalang di Cilacap Tinggi
Sejumlah kapal nelayan bersandar di PPSC -Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-
CILACAP, RADAR BANYUMAS - Sejak awal Agustus 2023, produksi ikan tuna dan cakalang di Kabupaten Cilacap cukup tinggi. Hal itu berdasarkan data Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).
Dalam satu hari, rata-rata nilai produksi ikan yang masuk ke PPSC Cilacap mencapai Rp 2 miliar. Dari jumlah tersebut didominasi oleh ikan jenis tuna dan cakalang.
Ketua KUD Mino Saroyo, Untung Jayanto mengatakan, hasil tangkapan ikan tersebut memiliki nilai ekonomi dan berkualitas tinggi. Namun demikian, ikan tuna dan cakalang tersebut tidak di lelang ketika sampai di TPI PPSC.
BACA JUGA:Heryunita Lestari, Atlet Olahraga Bridge yang Berlaga di Porprov Jateng 2023 Meski Hamil 8 Bulan
"Hasil tangkapan yang diturunkan di TPI PPSC tidak dilelang di situ, rata-rata memiliki nilai ekonomi yang tinggi untuk diekspor. Jadi langsung dibawa ke perusahaan eksportir," katanya.
Menurutnya, suhu ikan tuna dan cakalang dikhawatirkan akan berubah jika langsung di lelang di TPI. Sehingga kualitas ikan akan berkurang, lantaran suhu akan menurun setelah dikeluarkan dari freezer yang ada di dalam kapal.
Untung berharap, musim angin timuran saat ini dapat berdampak bagi hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Cilacap. Terlebih dapat mempengaruhi peningkatan nilai produksi ikan di tahun 2023. Di mana tahun ini ditarget Rp 100 miliar.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Cilacap, M Wijaya mengatakan, Kabupaten Cilacap memiliki potensi ikan tuna cukup tinggi.
BACA JUGA:Pencarian Dua Nelayan Tenggelam di Perairan Nusakambangan Diperluas
Wijaya menyebut, tidak menutup kemungkinan jika Kabupaten Cilacap membuat pelabuhan peti kemas. Apalagi selama ini, kegiatan ekspor tidak dilakukan melalui pelabuhan Cilacap, tetapi melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta.
"Ini akan mempengaruhi perputaran uang di Cilacap. Terutama dalam kegiatan ekspor ikan, harga akan tinggi, dan lainnya akan mengikuti," ujar Wijaya. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: