Begini Penjelasan Kementerian ESDM Soal Tambang Emas Ilegal di Ajibarang Banyumas

Begini Penjelasan Kementerian ESDM Soal Tambang Emas Ilegal di Ajibarang Banyumas

Bangunan-bangunan berdinding kayu selayaknya rumah di area penambangan rakyat Desa Pancurendang, Ajibarang, Rabu (26/7/2023).-DOK DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan kajian mengenai tambang emas ilegal yang memakan 8 korban terjebak di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Selasa (1/8/2023).

Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi mengatakan, tragedi tersebut tentunya menjadi momentum terkait koordinasi pembelajaran bersama mengenai faktor keselamatan dalam melaksanakan aktivitas penambangan.

"Tentunya momentum ini kita jadikan seperti yang disampaikan Bapak Kapolri kesadaran bersama tentang pentingnya faktor penataan atau tata kelola pertambangan yang baik," ungkapnya saat penutupan Operasi SAR di lokasi.

BACA JUGA:Tragedi Tambang Emas Ilegal di Ajibarang, Kapolresta: Kedepan Tempat Ini Akan Kami Lakukan Penjagaan

Dijelaskan, tata kelola pertambangan yang baik tentu harus diikuti pula oleh ijin yang resmi.

"Kemudian perencanaan yang baik sampai kepada bagaimana kita melaksanakan kegiatan pengambilan bahan-bahan itu sendiri," lanjutnya.

Dan apabila ke depan lokasi tersebut memiliki potensi, nanti akan ada asesmen atau proses penilaian.

BACA JUGA:Ini Kendala Selama Operasi SAR 8 Penambang yang Terjebak, Danrem 071: Kita Tidak Dapat Melawan Alam

"Tentunya lubang-lubang yang ada sekarang, kami siap bersama kantor cabang dinas ESDM provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penilaian terkait dinyatakan tidak aman atau bisa maupun tidaknya dilanjutkan ke depan," sambungnya.

Formalisasi akan dirumuskan berdasarkan dengan perencanaan dan tata ruang yang ada di Kabupaten Banyumas.

"Ini agar ke depan kalau memang ada potensi tambang yang dikembangkan tentunya sudah sesuai dengan kaidah-kaidah teknik pertambangan yang baik dan kami dengan senang hati bisa bersinergi dengan seluruh unsur terkait. Dan bagaimana caranya ke depan agar peristiwa ini tidak terulang kembali," tutupnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: