Warga Desa Tipar Kidul Tolak Pembangunan Bacthing Plant, Pasang Banner Penolakan di Depan Balai Desa

Warga Desa Tipar Kidul Tolak Pembangunan Bacthing Plant, Pasang Banner Penolakan di Depan Balai Desa

Pengumuman berisi penolakan rencana pembangunan batching plant di depan Balai Desa Tipar Kidul, Selasa (11/7).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADAR BANYUMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Warga Rw 1 Desa Tipar Kidul Kecamatan Ajibarang Banyumas, menolak rencana pembangunan batching plant di wilayahnya. Hal itu berkaitan dengan dampak yang nanti bakal muncul, seperti polusi. Penolakan tersebut disampaikan dengan banner penolakan yang terpasang di depan Kantor Kepala Desa Tipar Kidul, Selasa (11/7).

Pantauan Radarmas, selain di depan balai desa, banner penolakan pun juga terpasang di di wilayah Rw 1 Desa Tipar Kidul.

Sekretaris Desa Tipar Kidul, Ika Maryani dikonfirmasi Radarmas terkait penolakan tersebut, dikatakan penolakan warga terjadi usai sosialisasi rencana pembangunan batching plant di wilayah Rw 1 pada pekan lalu. Diketahui, selain warga Rw 1, warga Rw 2 pun ikut menolak rencana pembangunan tersebut.

BACA JUGA:Bank Keliling dan Rentenir Dilarang Keras di Desa Tipar Kidul

"Sudah dilakukan sosialisasi namun belum ada kesepakatan. Pertemuan selanjutnya belum tahu kapan," katanya ditemui Radarmas, Selasa (11/7).

Hanya saja, lanjut Ika, terkait perijinan dirinya tidak mengetahui persis karena pemberian ijin bukan menjadi ranah pemerintah desa.

Warga Rt 5 Rw 1 Desa Tipar Kidul, Suparti mengatakan banner penolakan rencana pembangunan batching plant di wilayah Rw 1 tersebut memang dilakukan warga. Dirinya sebagai pemilik rumah yang paling dekat dengan lokasi rencana pembangunan batching plant bersikeras menolak rencana pembangunan. Salah satu pertimbangannya yaitu polusi debu.

BACA JUGA:Lahan Milik 19 Warga Tipar Kidul Terdampak TPA Ajibarang

"Kalau seperti saya yang menjemur pakaian di halaman rumah bisa tidak bersih cucian terkena debu. Selain itu truk molen yang melintas di depan rumah jika batching plant beroperasi juga membuat kebisingan," ungkapnya.

Suparti menambahkan yang menolak rencana pembangunan batching plant juga ada dari warga wilayah Rw 2, yang dekat dengan lokasi rencana pembangunan. Tidak hanya itu, warga sepanjang jalan menuju lokasi rencana pembangunan batching plant yang dinamakan jalan proyek, sepengetahuannya turut menolak. Penolakan dirinya sudah disampaikan dalam bentuk tanda tangan melalui Ketua Rw.

"Kalau sekarang belum ada kegiatan pembangunan. Yang saya lihat materialnya sudah datang namun kedengarannya alat berat tidak bekerja," pungkas Suparti. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: