379 Sapi Kurban di Banyumas Terjangkit Cacing Hati, Dinnakkan: Sudah Dipisahkan dan Dibuang
CEK HEWAN KURBAN. Petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, memeriksa daging kurban beberapa waktu lalu.-DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN BANYUMAS UNTUK RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, mencatat ada 379 sapi dan 35 kambing yang terkena cacing hati saat kurban tahun ini. Angka tersebut diperkirakan masih bisa bertambah, mengingat sampai saat ini masih dilakukan pendataan.
"Rekap sementara jumlahnya seperti itu. Ini dari petugas kami masih melakukan verifikasi data hewan kurban. Setiap kecamatan ada petugasnya," kata Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas Jan Ari Riyadi.
Ia menambahkan, untuk hewan kurban yang terkena cacing hati pihaknya sudah melakukan penanganan. Caranya, dengan membuang bagian hati yang terkena cacing hati.
BACA JUGA:Ditemukan Cacing Hati Pada Hewan Kurban di Cilacap, Dispertan : Jangan dikonsumsi jika parah
"Tergantung dari orang yang berkurban. Penanganannya kita lihat parah atau tidaknya. Kalau parah itu organnya sudah timbul jaringan parut, muncul putih-putih, konsistensi hati juga gampang rusak, kalau ada ciri-ciri itu langsung kita buang. Kalau dagingnya tidak pengaruh. Masih bisa dikonsumsi," paparnya.
Lanjut, sebelum pemotongan hewan kurban pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait cara penanganan dan pencegahan cacing hati.
"Upaya pencegahan pengobatan massal dan telah melakukan sosialisasi. Nanti agar diberikan obat cacing," jelasnya.
BACA JUGA:Dinkannak Banyumas Terjunkan 54 Petugas Untuk Pemeriksaan Hewan Kurban
Untuk pencegahan dengan pemberian obat cacing secara rutin, ia sebut bisa efektif mencegah cacing hati.
"Pemberian obat cacing rutin setiap empat bulan sekali. Efektif untuk mencegah cacing hati," ujarnya.
Qurban tahun ini, pihaknya juga menyampaikan ada tiga ekor sapi yang suspek penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
"Sebelum dipotong diperiksa. Andai LSD tidak menimbulkan gejala yang signifikan dipotong tidak apa-apa," pungkasnya. (aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: