Diduga Hendak Bunuh Diri, Seorang IRT Diamankan Warga karena Berjalan di Atas Rel Kereta Api di Karanglewas

Diduga Hendak Bunuh Diri, Seorang IRT Diamankan Warga karena Berjalan di Atas Rel Kereta Api di Karanglewas

M saat diamankan warga di sekitar rel kereta api di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Sabtu (24/6/2023). -Grup WA-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Diduga hendak bunuh diri dengan menabrakkan dirinya ke kereta api, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) tanpa membawa identitas, diamankan warga di lokasi jalur kereta api di RT 3 RW 7 Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas pada Sabtu (24/6/2023) pukul 11.00 WIB. 

IRT tersebut diamankan warga setelah turun dari minibus yang ditumpanginya, lalu berjalan di atas rel kereta api yang melintasi Desa Pangebatan. 

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Pjs Kapolsek Karanglewas AKP Salim mengatakan, IRT tersebut diamankan warga karena warga menduga perempuan tersebut hendak melakukan percobaan bunuh diri. 

BACA JUGA:Pria Penganguran Nekat Habisi Nyawa Mantan Pacar karena Cemburu, Begini Kronologinya

"Jadi dia turun dari mikro, terus jalan ke jalur kereta api dan dia jalan di atas rel. Kemudian warga melihat, dan langsung mengamankan," kata AKP Salim, Sabtu (24/6/2023). 

Karena tidak membawa identitas dan diduga seperti orang linglung, warga melapor ke Polsek Karanglewas. 

"Setelah kita dapat laporan dari warga, kita langsung turun ke lokasi. Tapi memang agak seperti depresi," tambahnya.

BACA JUGA:Puluhan Orang Datangi Mapolsek Jatilawang, Ingin Adopsi Bayi yang Dibuang di Depan Rumah Warga

Setelah melacak keluarga IRT tersebut, AKP Salim menuturkan, IRT tersebut berinisial M, warga Desa Karanggude Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas. 

"Kemudian kita antar ke rumah anaknya. Karena pas dia keluar dan ditemukan di jalur kereta api, ternyata dia tidak pamit ke keluarganya. Suaminya juga sedang di sawah," terang AKP Salim. 

Ditambahkan, ternyata M memiliki riwayat depresi. 

"Ternyata dia pernah menjalani perwatan di Margono. Tadi waktu kita serahkan, diterima anaknya. Kami sarankan untuk koordinasi dengan pihak desa agar bisa diantarkan berobat lagi," tuturnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: