Jelang Hari Raya Idul Adha, Permintaan Tusuk Sate di Banyumas Meningkat

Jelang Hari Raya Idul Adha, Permintaan Tusuk Sate di Banyumas Meningkat

Sembari mengawasi cucu-cucunya, ibu-ibu perajin tusuk sate di Desa Pajerukan, Kecamatan, Kalibagor, Kabupaten Banyumas, membelah bambu dari bentuk tabung hingga menjadi stik, Selasa (20/6/2023).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

Dikatakan, pembuatan sujen sangat bergantung pada cuaca. Jika bambu tidak kering sempurna, akan sulit untuk dibuat sujen.

Menurutnya, dalam satu minggu dia bisa membuat 15 sampai 20 ribu sujen.

"Prosesnya bambu dipotong lalu dibelah, dan di rajang. Satu batang bambu kalau besar bisa menghasilkan 20 ribu tusuk sate," terangnya. 

Sama seperti Suripah, Murinah (50) juga menghabiskan sebagian hidupnya untuk menjadi perajin sujen. Idul Adha tahun ini, menurutnya, lebih ramai dibandingkan tahun kemarin. 

"Sudah 40 tahun menjadi perajin sujen. Tahun ini lebih laris," paparnya. 

Proses pembuatan sujen, katanya, tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu hari. Karena harus ada proses pemotongan bambu, penjemuran, hingga penajaman. 

"Ini sebagai pekerjaan sampingan dan untuk mencari penghasilan tambahan. Kalau sedang tanam atau panen, biasanya menjadi buruh di sawah," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: