Atikoh Ganjar Pranowo Senam Bersama Gunakan Kebaya di GOR Satria Purwokerto, Gaungkan Hidup Sehat
Atikoh Ganjar Pranowo Senam Bersama Gunakan Kebaya di GOR Satria Purwokerto, Gaungkan Hidup Sehat--
PURWOKERTO - Mba Atik sapaan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Supriyanti Atikoh Ganjar Pranowo dan Mbekayu Erna sapaan Ketua TP PKK Banyumas Erna Sulistyawati Achmad Husein memimpin ribuan emak-emak senam dengan mengenakan pakaian kebaya, di GOR Satria Purwokerto, Minggu (14/5).
Senam ini masih dalam rangkaian Bursa UMKM Jawa Tengah yang digelar di GOR Satria Purwokerto. Terlihat Atikoh senam dengan mengenakan kebaya berwarna hitam dengan balutan kain batik warna merah marun. Tak terlihat mengalami kendala selama senam meski pakaiannya adalah kebaya.
"Tujuan senam ini agar badan kita sehat. Jangan hanya ditujukan agar badan langsing. Namun, berolahragalah karena ingin sehat dan bahagia. Langsing itu bonus," kata Atikoh.
Dia menambahkan, badan yang sehat karena berolahraga adalah investasi masa depan. Tentu, dengan senam seperti ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi. Menyinggung soal pakaian budaya, dia menambahkan jika ide tersebut agar masyarakat tetap mencintai budaya lokal.
"Mengenakan kebaya ini agar kita tetap mencintai dan menjaga budaya lokal. Ini adalah kekuatan jatidiri bangsa sekaligus mendukung Pemerintah Indonesia yang telah mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda UNESCO. Serta juga dalam rangkaian Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada hari lebaran," ujar dia.
Atikoh Ganjar Pranowo Saat Senam Gunakan Kebaya di GOR Satria Purwokerto
Senam tersebut diikuti oleh mayoritas remaja perempuan dan kalangan ibu-ibu, yang sebagian besar mengenakan pakaian kebaya. Gerakan demi gerakan senam lancar mereka lakukan dalam balutan pakaian kebaya, baik senam tera, zumba, aerobik, line dance, dan sebagainya.
Sementara itu, instruktur senam line dance, Bangkit Sudarmi mengatakan kegiatan senam bersama menggunakan kebaya tersebut adalah hal positif dan tidak mengurangi esensi dari senam.
"Bagus dan sangat positif. Ini adalah kegiatan untuk menggerakkan masyarakat agar mencintai olahraga. Menggunakan kebaya untuk variasi tidak masalah. Kita nyaman saja. Kita semangat apapun pakaiannya. Gerak juga tidak kesulitan walau pakai kebaya," tuturnya.
Salah satu peserta, Lintang Senja Ratnasari dari Ikatan Bidan Indonesia cabang Banyumas mengatakan jika senam berpakaian kebaya adalah upaya untuk melestarikan budaya Jawa.
"Saya senang mengikuti senam menggunakan kebaya ini. Sebagai anak muda Banyumas, senang rasanya bisa bersama-sama mengenakan kebaya. Seperti mengembalikan budaya Jawa yang telah lama hilang, karena sudah banyak pakaian modern yang masuk. Ada acara ini, kita kembali membangkitkan semangat kita berkebaya. Saya berharap ini bisa jadi rutinitas, atau bisa diterapkan dalam setiap momen khusus," tandasnya. (mhd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: