Nashrullah Ong, Warga Purwokerto Gowes Ke Tanah Suci Dengan Sepeda Tandem, Sehari Target 60 Km
GOWES. Nashrullah Ong (57) bersama sepeda tandemnya saat singgah di Brebes, beberapa waktu lalu. -Foto Dok Radar Banyumas -
Bagi Nashrullah Ong (57) tawakal itu mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan. Sebab itu tawakal harus dilatih terus. Untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ia tempuh dengan bersepeda. Berdua bersama istri tercinta Erma Hanura (57). Cara itu menurutnya, adalah yang terbaik untuk terus memupuk kadar tawakalnya. Ikhtiar sudah dilakukan, doa terus dipanjatkan. Tinggal tawakal saja yang terus dikuatkan. Tiga hal itu, jadi pegangannya di perjalanan yang ia targetkan memakan waktu 12 bulan.
AAM JUNI, Purwokerto
Nashrullah punya teman asal Magelang, yang telah berhasil ke tanah suci dengan sepeda. Kisah itu menginspirasinya melakukan hal serupa.
"Dia berangkat haji tahun lalu pakai sepeda federal usia 30 kurang. Dia gowes 100 km sehari," kata dia.
Semula ia akan 'motoran' ke tanah suci. Tapi setelah ia pertimbangkan, menggunakan sepeda motor cukup ribet. Mulai dari perizinan ketika singgah di berbagai negara, hingga soal kemungkinan motor yang bermasalah saat di jalan.
"Ternyata rumit, akhirnya saya pilih sepeda. Iya haji Insha Allah haji 2024. Ditargetkan satu tahun. Cari kuota haji disana dua duanya mau haji," ucapnya.
Sadar fisiknya yang tidak lagi muda, ia tentu tidak bisa seperti kawannya yang bisa mengayuh 100 km sehari. Untuk itu ia terus latihan dengan disiplin. Selain bersepeda ia juga berlari. Waktunya ia pilih saat matahari sedang terik-teriknya.
"Sepedaan khusus latihan tiga bulanan. Latihan sampai ke Jogja dalam waktu tiga hari 180 km," ucapnya.
Rencana gowes ke tanah suci ia katakan, sempat membuat keluarganya khawatir. Tapi ia akhirnya bisa menyakinkan keluarga.
"Saya berangkat dari Purwokerto Ahad, (7/5). Ini sudah sampai Bekasi," ujarnya.
Untuk sepeda ia pilih sepeda tandem. Karena pergi bersama istri selain stamina, persiapan sepeda juga harus mumpuni.
"Sepeda sudah kita modifikasi. Gear juga sudah ganti yang enteng. Sepeda beli ke teman bekas. Rp 5 juta, upgrade 4 juta," ujarnya.
Bakal menempuh perjalanan yang jauh, untuk perbekalan ia relakan mobilnya di jual.
"Jual mobil. Tapi saya kira itu tidak cukup. Tapi bismillah saja, nanti bagaimana caranya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: