Investor Akan Kesulitan Lahan Jika Realisasikan Pabrik Gula Tebu, Ini Penjelasannya

Investor Akan Kesulitan Lahan Jika Realisasikan Pabrik Gula Tebu, Ini Penjelasannya

Akses Jalan : Akses jalan menuju wilayah Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon sebagai bidikan lahan pabrik gula.-DOK. AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID-Rencana investasi pabrik gula tebu berskala besar di Kabupaten PURBALINGGA kembali muncul ke permukaan. Belum lama ini Pemkab PURBALINGGA menggelar rapat menyikapi rencana masuknya investor gula tersebut.

Untuk diketahui, bidikan calon investor akan mencari lahan di wilayah Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon. Namun, menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Mukodam realisasinya akan sulit, karena terkendala luas lahan budidaya tebu.

“Kalau hanya untuk membangun pabrik dengan lahan puluhan hektar, kemungkinan akan bisa. Namun bahan baku tidak bisa tersedia sesuai kebutuhan, tentu akan menjadi pertimbangan calon investor,” katanya, Selasa 4 April 2023.

Lebih lanjut dikatakan, dari aspek ketersediaan bahan baku tebu sangat vital.  Yaitu untuk menjamin operasional perusahaan secara kontinyu, karena di Purbalingga saat ini baru ada lahan tebu 169 hektar, itupun sebagian petani sudah menjalin kesepakatan dengan pabrik gula yang saat ini ada (pabrik gula eksisting) dalam penjualan hasil panennya.

Sedangkan kebutuhan lahan tebu untuk sebuah pabrik gula dengan kapasitas terpasang 4.000 Ton Cane per Day (TCD) paling tidak 8.600 hektar, dengan asumsi jumlah tebu yang digiling dalam satu tahun atau satu musim giling 600.000 ton.

Jumlah hari giling 5 bulan (150 hari) dalam setahun dan produtivitas lahan tebu 70 ton per hektar.

"Artinya ketersediaan bahan baku tebu dari lahan tebu di Purbalingga saja jelas tidak mungkin cukup. Sehingga harus disuplai dari beberapa kabupaten.Tentu hal ini butuh upaya yang tidak mudah," kata Mukodam. (amr)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: