Rsi Yadnya pada Rangkaian Nyepi, Minimalisasi Hutang Lewat Tali Asih
Prosesi Rsi Yadnya, pemberian tali asih kepada orang suci, dianggap suci atau disucikan, Sabtu (25/3) malam di Pura Pedaleman Giri Kendeng, Klinting Somagede.-Slamet Raharjo untuk Radarmas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Umat Hindu di Kabupaten Banyumas mengikuti Dharma Santi intern dan Rsi Yadnya di Pura Pedaleman Giri Kendeng, Klinting, Kecamatan Somagede.
Rangkaian terakhir Hari Suci Nyepi umat Hindu.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyumas, Slamet Raharjo menyampaikan, dalam konsep Hindu mengenal Tri Rna yakni tiga hutang yang tidak bisa dilunasi sampai akhir hayat.
BACA JUGA:Puncak Kunjungan Wisatawan Libur Lebaran Diprediksi Terjadi di Tiga Waktu
"Hutang kepada Tuhan, hutang kepada para leluhur, dan hutang kepada orang-orang suci," rinci Slamet yang juga selaku Pemangku Pura Pedaleman Giri Kendeng.
Atas dasar tersebut, umat Hindu melakukan Rsi Yadnya pada Sabtu (25/3) malam.
Rsi Yadnya merupakan salah satu bentuk untuk memimalisasi hutang meski tidak bisa terbayar lunas kepada orang suci, dianggap suci, atau disucikan.
BACA JUGA:Siap Edar! Ribuan Petasan Diamankan TIM PRC dan Unit Resmob Polresta Banyumas
Diantara orang suci, dianggap suci, atau disucikan adalah para pinandita, pandita, sulinggi, resi, atau empu.
Bisa juga merupakan orang yang membantu para pinandita, pandita, sulinggi yakni ada sarati banten.
"Kita umat memberikan sedikit tali asih seikhlasnya kepada orang suci, dianggap suci, atau disucikan. Tali asih bisa berbentuk uang," imbuh Slamet.
BACA JUGA:Bus Wisata Pemkab Banyumas Tak Beroperasi Selama Ramadan
Umat Hindu berharap di Hari Suci Nyepi ini kehidupan lebih harmonis dan menimbulkan efek positif pada alam semesta.(fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: