Monitoring BDKT, Dinperindag Purbalingga Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar Padamara
CEK MAKANAN : Tim dari Dinperindag Kabupaten Purbalingga tengah mengecek makanan dalam kemasan di salah satu toko.-ADITYA/RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menjelang bulan Ramadan atau puasa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten PURBALINGGA, melaksanakan monitoring Barang Dalam Keadaan Terbungkus atau BDKT, Rabu, 15 Maret 2023.
Fungsional Dinperindag Kabupaten Purbalingga Martha Dwi Budiati mengatakan, monitoring dilakukan untuk mencegah beredarnya makanan kedaluwarsa.
"Monitoring ini juga dilakukan menjelang bulan Ramadan. Biasanya momen ini masyarakat banyak yang mencari makanan atau bahan makanan. Jadi, kami mengantisipasi agar makanan kedaluwasa tak dijual kepada konsumen. Karena merugikan," jelasnya, ditemui disela-sela kegiatan monitoring di Pasar Padamara.
Hasilnya tim dari Dinperindag Kabupaten Purbalingga menemukan sejumlah makanan dalam kemasan yang sudah kedaluwarsa, di sekitar Pasar Padamara. Namun, masih dipajang di etalase toko.
Tim menemukan puluhan bungkus makanan dan bahan makanan kedaluwarsa. Ada dua toko yang masih menjual makanan dan bahan makanan kedaluarsa.
Di lokasi ini tim menemukan dua karton minuman dalam kemasan yang kedaluwarsa, biskuit kaleng lima kemasan, bumbu racing dua bungkus, agar-agar dua bungkus, mie instant 11 bungkus, 4 renceng bumbu cabai, serta sejumlah makanan dan bahan makanan lainnya.
Tim juga menemukan sejumlah makanan ringan yang masa kedaluwarsanya tinggal beberapa hari lagi habis.
Pemilik toko kemudian diminta untuk menurunkan makanan dan bahan makanan kedaluwarsa tersebut dari etalase. Serta tidak menjualnya kepada konsumen.
Pemilik toko juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tak menjual makanan dan bahan makanan kedaluwarsa tersebut.
Pemilik toko mengaku, makanan dan bahan makanan kedaluwarsa tersebut tidak akan dijual kepada konsumen. Dia juga langsung menurunkan barang kedaluwarsa dan memisahkannya agar tak dibeli konsumen.
"Sebenarnya akan diretur. Namun, salesnya masih belum datang. Saya juga belum sempat menurunkan," kata salah satu pedagang, Reny.
Sementara itu, Supri pedagang lainnya mengaku tokonya masih sangat sepi pembeli. Jadi banyak barang yang tak laku hingga masa kedaluwarsanya habis.
"Kalau kedaluwarsa tidak akan saya jual. Ini sudah kami pisahkan agar tak dibeli konsumen. Barang-barang ini juga akan kami buang, karena tidak bisa diretur," jelasnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: