Purbalingga Butuh Pengolah Limbah Terpusat
Salah satu IPAL di pabrik rambut Bukateja saat dicek operasionalnya, Januari lalu.-DOK.AMARULLAH/RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) maupun limbah lainnya masih membutuhkan perhatian serius pemerintah. Karena potensi banyak pabrik atau secara umum industri dan usaha lain.
Tanpa tempat terpusat pengolahan limbah B3, maka dikhawatirkan ada yang sampai mencemari perairan terbuka.
Hal itu diungkapkan Ketua PPLH Rimba Jati Purbalingga, Heru Hariyanto, Minggu 12 Februari 2023. Ia mengakui jika selama ini sebagian sudah menggunakan jasa pihak ketiga untuk pembuangan limbah B3.
BACA JUGA:Pasokan Minyak Goreng Subsidi Berkurang di Pasaran
Misalnya pabrik-pabrik, Puskesmas dan layanan kesehatan lainnya.
Ia mengakui, meski belum semuanya namun kesadaran memikirkan limbah semakin baik.
“Sebenarnya di Kabupaten Purbalingga sedang dirintis pembangunan pengelolaan limbah, termasuk B3 yang skalanya nasional. Namun masih dalam tahap penyelesaian perizinan. Adanya pengelola limbah terpusat dengan skala besar, akan meminimalkan pencemaran di Purbalingga,” tambahnya.
BACA JUGA:Ditinggal ke Masjid, Rumah Milik Warga Karanggedang Terbakar
Ia mengakui jika selama ini masih ada beberapa pabrik yang diduga mencemari perairan terbuka. Misalnya ke aliran irigasi dan sampai ke warga. Namun sebenarnya kondisi itu tidak terjadi saat pengusaha bisa memiliki unit pengelola sendiri seperti IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah). Hanya saja, mereka kadang masih mengabaikannya.
“Pabrik atau pemilik perusahaan juga harus rutin melaporkan setiap 6 bulan terkait pengelolaan limbah di lokasi mereka. Sehingga kondisi limbah yang dihasilkan termonitor dan tidak akan main-main,” tegasnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: