Knalpot Mulai Menurun, Purbalingga Butuh Ikon Baru Industri
Knalpot Mulai Menurun, Purbalingga Butuh Ikon Baru Industri-DOK.ADITYA/RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten PURBALINGGA membutuhkan ikon industri baru. Hal ini disebabkan industri PURBALINGGA yang sebelumnya seperti Knalpot, Nanas, serta batik. Namun saat ini sudah mulai menurun.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengatakan hal tersebut, saat Musyawarah Cabang (Muscab) BPC HIPMI Kabupaten Purbalingga.
"Terutama, industri knalpot yang saat ini sudah mulai tergantikan dengan kendaraan listrik," katanya.
BACA JUGA:Tahun Ini, Lima Desa di Ajibarang Bakal Buka Penjaringan dan Penyaringan Perangkat
Sehingga, diharapkan HIPMI bisa memunculkan ikon produk Purbalingga yang baru yang menjadi ciri khas dari purbalingga.
Diberitakan sebelumnya, Industri kecil menengah (IKM) logam di Kabupaten Purbalingga mulai mengalami penurunan. Terutama IKM logam yang bergerak di bidang produksi knalpot.
IKM knalpot mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir. Penurunan industri Knalpot di Purbalingga, disebabkan harga pasar yang sudah semakin bersain.
BACA JUGA:Diduga Alami Serangan Jantung Saat Berkendara, Pengendara Motor Meninggal di Pinggir Jalan Kebasen
Adanya hal itu, industri knalpot di Purbalingga harus mulai memikirkan hasil produk lain, diluar knalpot. Seperti mulai memproduksi sparepart kendaraan bermotor.
Tak hanya itu, industri olahan nanas yang sempat menjadi primadona dari kabupaten Purbalingga, juga sudah mulai menurun. Hal itu, menurut Johan, diakibatkan dari dampak pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
BACA JUGA:Industri Knalpot Purbalingga Mulai Menurun Sejak Lima Tahun Terakhir
Dampak dari pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir, cukup mempengaruhi pemasaran produk nanas olahan asal Purbalingga. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: