Program Operasi Pasar Disebut Bisa Kendalikan Inflasi

Program Operasi Pasar Disebut Bisa Kendalikan Inflasi

Pekerja mendistribusikan Beras Operasi Pasar di Pasar Manis Purwokerto (28/1/2023). Adanya OP beras disebut bisa tekan inflasi di Kabupaten Banyumas. (Dimas Prabowo/Radar Banyumas)--

PURWOKERTO - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, beras merupakan komoditas utama penyumbang inflasi.

 

Hal itu disebabkan oleh faktor kelangkaan pasokan di tingkat produsen sekitar Purwokerto dan Cilacap, serta disusul masa panen yang belum tiba. 

 

"Lima komoditas utama penyumbang inflasi di Purwokerto adalah beras 0,18 persen, rokok kretek-filter 0,09 persen, cabai merah 0,05 persen, tarif kereta api 0,04 persen, dan cabai rawit 0,03 persen," kata dia. 

 

Dia katakan, pada Januari 2023 telah dilakukan sejumlah upaya pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas. 

 

"TPID Kabupaten Banyumas telah melaksanakan program operasi pasar pada tanggal 28-31 Januari 2023 yang ditujukan untuk pengendalian harga komoditas beras," kata dia. 

 

Dia jelaskan, sebelum operasi pasar digelar, harga beras varian IR 64 medium di Pasar Manis dan Pasar Wage, bisa mencapai Rp12.000 per kilogram.

 

"Melalui operasi pasar tersebut, TPID Kabupaten Banyumas berhasil mengendalikan harga beras IR 64 medium ke level Rp11.500/kg," tandasnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: