Sebulan Lebih, 28 Warga Siwarak Tempati Lahan Relokasi

Sebulan Lebih, 28 Warga Siwarak Tempati Lahan Relokasi

Pembangunan rumah di lahan relokasi Desa Siwarak untuk sebanyak 28 kepala keluarga.-DOK. AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masih tercatat jelas bencana alam tanah bergerak di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja, di beberapa bulan terakhir tahun 2022 lalu.

Sejak 15 Desember 2022 lalu hingga Januari 2023 ini, 28 warga akhirnya menempati lahan relokasi.

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, dari hasil pengkajian, akhirnya diputuskan ada 28 rumah direlokasi.

BACA JUGA:Soal Korban Rudapaksa Yang Diminta Mengundurkan Diri, Begini Penjelasan Pihak Sekolah

Lahan yang mengalami kerusakan menimpa tak kurang dari 48 rumah di satu dusun, di desa tersebut. 

Bencana itu merupakan bencana terbesar yang pernah terjadi di wilayah setempat. Bahkan, gerakan tanah susulan masih berpotensi. 

"Puluhan warga terdampak lainnya tetap kembali menempati kembali rumah mereka yang dinilai masih aman untuk dihuni," tuturnya, Rabu 18 Januari 2023.

BACA JUGA:Produksi Padi di Banyumas Capai 374 Ribu Ton

Priyo menambahkan, pada Desember 2022 lalu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bandung turun ke lokasi bekas bencana alam tanah bergerak di Desa Siwarak.

Yaitu untuk  memastikan tanah pemukiman dan sekitarnya aman atau tidak untuk kembali ditempati warga.

"Tim dari Kementerian ini yang memiliki kewenangan sah untuk menentukan suatu lokasi bencana masih layak untuk pemukiman atau harus ada relokasi bagi warganya. Jadi harus ada pernyataan dan rekomendasi resmi yang diakui. Itu sudah dilakukan," rincinya.

BACA JUGA:Listrik di Purbalingga Food Centre Sering Mati, Dikeluhkan Penjual dan Pembeli

Pernah diberitakan, Dukuh Petung Desa Siwarak dan Dukuh Cumbut Desa Tlahab lor, Kecamatan Karangreja terkena musibah tanah bergerak/longsor usai diguyur hujan pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu.

Bencana ini menyebabkan retakan pada rumah-rumah warga, hingga mengungsi untuk menghindari longsor susulan. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: