Melihat Karya Aeromodeling Somagede, Faiz Khoirul Fuadi, Buat Drone dan Layang-Layang Remote Saat SMP

Melihat Karya Aeromodeling Somagede, Faiz Khoirul Fuadi, Buat Drone dan Layang-Layang Remote Saat SMP

Faiz untuk Radarmas BERKARYA Menyukai Aeromodelling sejak SMP, saat ini Faiz sudah mampu menciptakan prototype pesawat terbang dengan remote dengan bentang sayap kurang lebih satu meter.--

Banyak cara untuk menyalurkan hobi salah satunya lewat kreativitas. Seperti dilakukan oleh Faiz Khoirul Fuadi dari Desa Plana Kecamatan Somagede. Remaja 16 tahun penyuka aeromodelling ini berkreasi membuat berbagai prototype pesawat terbang untuk diterbangkan dengan remote.

Yudha Iman Primadi, Banyumas

Sejak di bangku kelas VIII SMP, putra pertama pasangan Wahidin dan Siti Khodijah, ini telah mampu menciptakan drone dan layang-layang remote.

Ditemui Radarmas Selasa ini (3/11) di MAN 3 Banyumas usai menerima piagam penghargaan dari KanKememag Banyumas atas prestasinya meraih juara I the best poin robot line follower analog pada Internasional Robotic Training and Competition di Malaysia tahun 2022, Faiz menceritakan pengalamannya mulai menyukai dunia aeromodelling sejak kelas VIII SMP.

BACA JUGA:Korban Pembunuhan Sempat Bikin Status 'Jangan Lupa Bahagia' di Facebook, Kini Banjir Ucapan Belasungkawa

Pada awalnya saat itu karena sangat ingin bermain aeromodelling, dia membuat drone sendiri tanpa kamera dengan bahan PCB dari drone JJRCH36.

Sepaket receiver dan transmiter dibelinya dengan dinamo Brazet ukuran 615. Untuk baterai menggunakan lithium polimer 150 mAH.

"Kurang menarik kalau dronenya beli. Lebih menantang kalau saya bisa membuatnya sendiri. Dengan biaya tidak sampai Rp 300 ribu sudah bisa terbang sampai ketinggian 13 meter dengan lama terbang enam menit," katanya.

BACA JUGA:6 Fakta Pembunuhan Perempuan di Hotel Purwokerto, Ini Langkah Polisi

Diungkapkannya setelah beberapa minggu mengenal aeromodelling dengan dronenya sendiri rasa bosan menghampiri Faiz. Dia mengconvert drone buatannya menjadi pesawat remot kecil menggunakan bahan polifoam yang didapatnya dari bungkus kotak makanan.

Disinggung karya lainnya berupa layang-layang remot, diceritakannya semua bermula saat di desanya musim layang-layang. Tua muda semua menggandrungi layangan saat itu.

"Jika ikut main layang-layang dengan tali itu biasa. Lebih unik jika membuat layang-layang remot kontrol," ungkap Faiz.

Masih bosan dengan pesawat remot kecil buatannya, tahun lalu saat masuk MA, Faiz coba membuat pesawat remot lebih besar dengan bentang sayap satu meter dan panjang bodi 90 centimeter.

Untuk bodi pesawat dibuatnya dengan styrofoam, rodanya dari styrofoam bekas dus mesin cuci yang lebih keras dan sayap dari polifoam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: