Pelaku Seni Lengger Banyumas Butuh Lebih Banyak Ruang untuk Bisa Lebih Berkembang

Pelaku Seni Lengger Banyumas Butuh Lebih Banyak Ruang untuk Bisa Lebih Berkembang

Lengger Otniel Tasman telah mempopulerkan kesenian lengger hingga mancanegara. (Dokumentasi foto Juni 2022)--

BANYUMAS-Kabupaten Banyumas bakal mengantongi sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) kesenian lengger.

Lengger Otniel Tasman berpendapat urgensi bagi pelaku seni lengger bukan kepemilikan sertifikat HaKI. Ada hal yang lebih substansi agar kesenian lengger lestari.

"Justru yang lebih urgen adalah bagaimana memberikan ruang-ruang untuk pelaku seni lengger. Sehingga pelaku seni lengger dapat terus berekspresi, berkarya dan melestarikan lengger," papar Otniel.

Hal sederhana dicontohkan Otniel. Momen peresmian jembatan dapat menjadi ruang bagi pelaku seni lengger untuk berekspresi.

Otniel yang sudah sekitar 12 tahun berkecimpung dalam dunia seni lengger berharap pemerintah lebih peka lagi terhadap kondisi riil pelaku seni lengger.

"Aspek intelektual apa yang di-HaKI-an dari lengger? Lengger dan kesenian lain seperti ebeg punya sebaran yang luas," ujar Otniel.

Kesenian lengger tidak hanya ada di Banyumas. Lengger tersebar antara lain di Kebumen, Cilacap, Bumiayu Banjarnegara, Purbalingga hingga Wonosobo dan daerah lainnya.

"Karna lengger marwahnya kesenian rakyat sifatnya populis. Dilahirkan masyarakat dimiliki rakyat dikembangkan oleh rakyat," imbuh Otniel.

Lengger misalnya ditemukan pada masyarakat agraris. Ketika akan mengolah sawah, rakyat menggelar pertunjukan lengger. Selanjutnya, ketika musim panen dihelat lengger.

Kesenian lengger juga ada pada gelaran hajatan. Panggung festival dan masih banyak ajang untuk ruang berekspresi bagi pelaku seni lengger.

"Dengan adanya HaKI lengger, nanti sifatnya jadi belenggu kebebasan ekspresi. Sedangkan yang kami pelaku seni butuhkan adalah perbanyak ruang ekspresi," tutup pria kelahiran Kedunguter Kecamatan Banyumas itu. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: