Ibukota Negara Pindah ke Kaltim, Jakarta Masih Menarik Bagi Investor

Ibukota Negara Pindah ke Kaltim, Jakarta Masih Menarik Bagi Investor

Ilustrasi Jakarta (istimewa) JAKARTA - Dalam waktu dekat Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta dipindah ke Kalimantan Timur. Meskipun nantinya DKI Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota Negara, namun masih menarik untuk investasi. Sebab, nantinya DKI Jakarta akan menjadi kota bisnis sehingga menjadi pilihan bagi sektor properti di Indonesia. Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, Arvin Fibrianto Iskandar berpendapat, pemindahan Ibu Kota Negara akan berlangsung lama. Pemindahan dan pengerjaan infrastrukturnya pun tidak selesai dalam waktu dekat. Sehingga, banyak investor yang masih menanamkan modalnya ke industri properti di Jakarta. “Jakarta masih tetap merupakan pilihan untuk investasi. Walaupun ada rencana pemindahan ibu kota, tapi ini masih cukup lama. Saya yakin Jakarta masih the best pilihan untuk investasi,” ujarnya saat ditemui oleh wartawan di Jakarta, Jumat (22/4). Arvin melanjutkan, perputaran dan pergerakan ekonomi dan bisnis hingga saat ini dan beberapa waktu kedepan masih terpusat di Jakarta. https://radarbanyumas.co.id/pupr-buka-sayembara-konsep-perancangan-kawasan-dan-bangunan-gedung-di-ikn-hadiahnya-rp-34-miliar/ Ilustrasi Jakarta (istimewa) Sehingga, investasi masih mengalir deras di Jakarta. Sebab, para investor belum mau beranjak dari kota metropolitan ini. “Contohnya di negara besar seperti Amerika ibu kotanya kita tahu Washington DC, tapi bukan pilihan utama untuk investasi, sama dengan Jakarta saat ini jadi pusat investasi negara-negara lain,” ungkapnya. Arvin menyebut, pengembang properti di Jakarta dan sekitarnya juga tidak merasa khawatir dan terganggu dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara. Ia menyebut, justru pandemi Covid-19 yang membuat pengembang merana. “Saat ini tidak ada (kegaduhan) berjalan normal, justru properti ini menjadi kendala karena covid, bukan rencana pemindahan ibu kota,” tuturnya. Di sisi lain, Arvin menambahkan, kondisi industri properti di Jakarta mulai berangsur-angsur membaik. Hal ini, didorong oleh stimulus kebijakan pemerintah yang mempermudah masyarakat membeli rumah. https://radarbanyumas.co.id/anggaran-rp-30-triliun-dianggarkan-tahun-depan-untuk-ikn/ “Diibandingkan 2 tahun lalu, tahun ini lumayan, walaupun di awal tahun ini ada omicron cuma terus terang sekarang sudah lebih baik. Peningkatan penjuala sekitar 20-30 persen dengan ada free PPN,” pungkasnya. (jawapos/ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: