Desa Tanggeran Berharap Tenun Sutera Attakas jadi Wisata
Perajin melanjutkan belajar memintal benang sutera attakas, Selasa (25/10) di Tanggeran setelah pelatihan. Foto Fijri/Radarmas--
BANYUMAS-Pemerintah Desa Tanggeran Kecamatan Somagede berharap keberadaan sutera attakas di wilayahnya kelak dapat menjadi destinasi wisata.
Pengembangan tenun sutera attakas yang dilengkapi dengan lokasi kebun budidaya kupu gajah (attacus atlas) di Desa Tanggeran. Maka desa berpotensi sebagai sentra.
BACA JUGA:Kemacetan Panjang Terjadi di Jalan Raya Bojongsari, Ini Penyebabnya
"Sudah mengobrol dengan dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk potensi wisata sutera attakas ini," kata Kepala Desa Tanggeran Rawan, Rabu (26/10).
Didukung oleh perajin yang menunjukan keseriusan dalam menekuni tenun sutera attakas. Desa telah memiliki modal sumber daya untuk membangun wisata.
BACA JUGA:Gangguan Kesehatan Mulai Jangkiti Pengungsi Desa Siwarak
Sebelumnya, di Desa Tanggeran telah memiliki perajin yang eksis memproduksi tenun lurik. Sehingga, tinggal meneruskan untuk bahan baku sutera attakas.
Perajin pemula Kartisah mengatakan setelah nanti mahir dalam proses pemintalan benang sutera attakas. Dirinya juga ingin mempelajari teknik tenun untuk menghasilkan kain sutera.
BACA JUGA:Amblas, Jalan Desa Babakan - Desa Sunyalangu Karanglewas Ditutup
Perajin tenun lurik Tri Yuliani menyampaikan dengan senang hati berbagi teknik menenun kain dengan pemula. Sebab, mendapatkan perajin yang konsisten tidak mudah.
"Kalau ada yang ingin belajar menenun kain, bisa dengan saya. Kita sama-sama belajar," tandas Tri Yuliani.
BACA JUGA:Sidak Apotek, Dinkes Purbalingga Masih Temukan Stok Obat Sirup yang Dihentikan Peredarannya
Dengan demikian, di Desa Tanggeran mendatang terdapat siklus sutera attakas. Mulai dari saat masih berupa ulat hingga menjadi tenun sutera. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: