Atasi Kenaikan Harga Sembako, TPID Diminta Intervensi Lebih Komoditas di Purbalingga
Bupati saat acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto.-ADITYA/RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), untuk melakukan intervensi lebih terhadap harga komoditas sembako di Purbalingga.
Sebab, kenaikan harga sembako sangat dirasakan masyarakat.
Dia menjelaskan, terkait komoditas pasar yang naik, akhir-akhir ini terutama cabai, TPID diminta ada intervensi lebih.
BACA JUGA:Harga Sejumlah Komoditas di Purbalingga Alami Kenaikan
Menurutnya, bantuan bibit cabe yang diberikan Dinpertan kepada masyarakat selama ini belum cukup mengatasi inflasi.
"Oleh karenanya ini harus disengkuyung oleh temen-temen yang ada di desa. Kebetulan penggunaan Dana Desa (DD) sudah jelas 20 persen untuk ketahanan pangan. Dana Desa pun bisa digunakan untuk pengendalian inflasi, jangan sampai penggunaannya tidak jelas," katanya, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dia menambahkan, dana ketahanan pangan tersebut bisa disinergikan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga.
BACA JUGA:Pekerja di Cilacap Tuntut Kenaikan Upah 13 Persen
Diantaranya adalah Macan Manis atau Mama Cantik Menanam Cengis/cabai rawit.
Yaitu memberdayakan masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah.
"Nanti ibu Ketua TP PKK bisa menginstruksikan dari PKK Kabupaten, kecamatan hingga desa menjadi suatu gerakan menanam cabe di pekarangan dengan dukungan anggaran DD, nah ini bisa jadi suatu intervensi," ujarnya.
BACA JUGA:Resmi Tersangka, Billar Disebut Kerap Lakukan KDRT
Bupati juga mengungkapkan Kabupaten Purbalingga harus punya data inflasi sendiri, sehingga tidak lagi mengacu data Banyumas maupun Cilacap.
Sebab kedua kabupaten tersebut memiliki wilayah yang lebih luas dan penduduk lebih banyak dibanding Purbalingga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: