Mengenal Analogkerto, Komunitas Kamera Analog di Purwokerto, Lebih Ribet tapi Ada Rasa yang Berbeda

 Mengenal Analogkerto, Komunitas Kamera Analog di Purwokerto, Lebih Ribet tapi Ada Rasa yang Berbeda

SUKA JADUL : Komunitas Analogkerto berpose bersama.-Foto dok Radar Banyumas -

Analogkerto merupakan komunitas di Purwokerto yang berisi fotografer yang menggunakan kamera analog. Mereka mengaku ada sensasi yang ingin terus dilanjut rasanya.

MAHDI SULISTYADI, Purwokerto 

Tak seperti kamera digital yang hasilnya bisa dilihat langsung. Hasil jepretan kamera analog baru bisa dilihat melalui proses cuci film terlebih dahulu. 

"Analogkerto itu terbentuk sejak awal 2020. Kami ingat betul itu sebelum pandemi. Kami hunting foto pertama itu bulan Februari," kata Ketua Analogkerto, Galih (35). 

Sekarang yang anggotanya sudah lebih dari 40 orang. Awalnya hanya empat sampai delapan orang saja. Mereka lalu membuat grup WA, lantas  menggandeng pehobi serupa melalui hashtag di Instagram. "Ada temen yang DM mereka yang pakai #indo35mm, tapi foto Purwokerto," katanya. 

BACA JUGA:Proyek Air Bersih Diduga Penyebab Rusaknya Hutan di Gunung Slamet, Kades Kalisalak : Belum Ada Izin

Hashtag itu seperti kode, bahwa mereka menggunakan kamera analog.  Tak perlu disoal mengapa harus menggunakan kamera analog, yang pengaturannya serba manual. Padahal teknologi mempermudah segalanya. Ini selera. Mereka mengaku jatuh cinta pada kamera model seperti itu.  "Ada rasa yang berbeda," kata Galih melempar senyum. 

Galih sebelumnya menggunakan kamera digital. Tujuannya untuk memotret anaknya yang baru lahir, eh keterusan sampai ikut komunitas fotografer. 

Lalu sampai suatu waktu yang tak terduga. Dia kembali melihat koleksi kamera milik bapaknya. Bapaknya mantan wartawan.

BACA JUGA:Pelaku Pembacokan Petugas Sensus Masih Dalam Pencarian

"Ada puluhan kamera analog di rumah, bahkan ada kamera jaman perang juga," lanjutnya. 

Bertahun-tahun kamera itu seperti hal yang biasa baginya. Tak membuatnya tertarik. Sampai akhirnya, dia mencoba menggunakan kamera itu. Beberapa masih aktif, beberapa lagi harus masuk servis. 

"Setelah coba satu kali. Kok ada sensasi yang susah diceritakan. Benar-benar yang ribet, masukin film atur ini itu, juga tidak bisa lihat hasilnya langsung," kata dia. 

Rasa penasarannya menggebu. Dia dalami soal kamera analog itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: