428 Anak Stunting, Erna Husein: Cari Tahu Permasalahan dan Solusi
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Erna Husein memasuki Pendopo Kecamatan Sumpiuh, Jum'at (23/9) -Foto Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Erna Husein memaparkan bahwa angka stunting di Banyumas sudah 24 persen. Pada 2024 mendatang ditargetkan turun 14 persen.
"Syukur bisa turun di bawah 14 persen," kata Erna Husein.
Oleh karena itu, semua unsur yang ada supaya sengkuyung untuk menurunkan angka stunting di Banyumas. Mulai dari dinas, rumah sakit, puskesmas, PKK, karang taruna dan lainnya untuk pendampingan.
"Terindikasi 428 stunting itu kenapa? Kita harus turun cari tahu permasalahannya untuk mendapatkan solusi," tegas Erna Husein.
Stunting Pasti Pendek Tapi Pendek Belum Tentu Stunting
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Erna Husein menekankan bahwa stunting pasti pendek.
Tapi pendek belum tentu stunting. Bisa juga pendek karena keturunan.
"Bayi sudah dua tahun tahun, kok, pendek. Periksa ke dokter untuk mengetahui apakah stunting atau keturunan," jelas Erna Husein.
Deteksi Dini Stunting Lewat Posyandu
Erna Husein mengajak ibu balita untuk rutin datang ke Posyandu. Guna mendeteksi dini stunting.
"Kader Posyandu dalam memberikan makanan pendamping tambahan juga harus variasi. Jangan, itu-itu saja. Misalnya, bubur kacang hijau terus atau pisang terus," papar Erna Husein.
Bagi baduta yang telah terindikasi stunting. Orang tua lebih menggenjot asupan nutrisinya. Antara lain baduta membutuhkan telur setiap harinya.
Nutrisi juga bisa diperoleh dari minyak ikan. Lalu, biskuit, madu dan susu serta buah-buahan.
Erna Husein menekankan tidak semua stunting karena ekonomi kurang. Perilaku hidup sehat dan pola asuh yang kurang baik juga menyumbang terjadinya stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: