ISIS Tantang Indonesia

ISIS Tantang Indonesia

[caption id="attachment_95464" align="aligncenter" width="100%"] Suasana usai baku tembak dan bom bunuh diri di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016). FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS[/caption] Ledakkan Bom di Depan Kafe dan Pos Polisi JAKARTA- Keramaian jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin (14/1) pagi mendadak berubah mencekam. Terjadi serangan bom oleh sekelompok orang yang dilanjutkan dengan aksi baku tembak. Polisi menuding kelompok Bahrun Naim sebagai penanggung jawab atas serangan mematikan itu. Ledakan pertama terjadi di halaman kafe Starbucks yang menyatu dengan gedung Cakrawala. Lokasinya hanya berjarak dua kilometer dari Istana Kepresidenan. Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, ledakan terjadi pukul 10.45. Dua menit kemudian, giliran pos polisi di perempatan jalan MH Thamrin, seberang Starbucks, yang diledakkan. Beberapa saat sebelum ledakan, dua orang masuk ke dalam pos polisi dengan dalih menanyakan alamat. Saat Jawa Pos tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 10.50, tiga jenazah sudah terkapar di samping Pos Polisi. Sedangkan seorang anggota polisi berpangkat inspektur satu (iptu) yang belakang diketahui bernama Danny terkulai lemas. Dia mengalami luka serius pada bagian kepala dan kaki. Beruntung warga di sekitar lokasi berhasil menyelamatkannya. Meski masih belum kondusif, warga sempat mendekat dan berkumpul di sekitar Pos Polisi. Dalam kondisi tersebut, sejumlah warga lainnya justru sibuk mengambil gambar suasana lokasi ledakan. Hal itu tidak berlangsung lama. Ketika warga tengah asyik mengabadikan momen, terdengar tiga kali letusan sejanta api. "Dor… dor… dor… satu kena tembak, semuanya lari," ungkap Syaiful, 35. Syaiful adalah salah seorang saksi mata yang melihat langsung ledakan pertama juga ledakan kedua. Tidak hanya itu dia juga turut terlibat mengevakuasi Iptu Danny. Pelaku yang diketahui berjumlah dua orang tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menembaki polisi lalu lintas dari jarak dekat. Salah seorang polisi bahkan ditembak perutnya dari jarak satu meter. Kedua pelaku mengenakan kaus berwarna hitam dan menggendong tas ransel di punggung. Mereka juga memakai topi. Mereka menggunakan senpi laras pendek, yang dari kejauhan tampak mirip senpi FN atau Glock. Usai menembak, mereka lari ke arah gerai Starbucks. Pelaku lain yang sejak awal berada di area Starbucks kemudian melempar bom ke mobil polisi yang terparkir di tengah jalan Thamrin. Beberapa saat setelah bom meledak di dekat mobil, terjadi dua kali ledakan lagi di parkiran gedung Cakrawala. Dari video yang didapatkan Jawa Pos, kedua ledakan itu mengenai dua pelaku teror yang bersembunyi di sebelah mobil berwarna putih. Sebelum ledakan terjadi, salah seorang pelaku tampak mengeluarkan bom dari tasnya dan berupaya merakit atau mengaktifkannya. Belum jelas apakah bom itu meledak sendiri atau sengaja diledakkan oleh si pelaku dengan tujuan bunuh diri. Kemudian, pelaku yang tadinya menembak warga dan polisi di perempatan jalan beraksi lagi. Mereka datang dari arah gerai Burger King yang bersebelahan dengan Starbucks, lalu menghampiri kedua kawannya yang terkena bom. Sebelum mendatangi rekannya, salah seorang pelaku menembakkan senpinya ke arah selatan. Tidak diketahui maksud tembakan tersebut Setelahnya, polisi mulai berdatangan dari arah jalan Medan Merdeka dan berlindung di balik mobil yang tadi dibom. Baku tembak pun tidak terelakkan antara polisi dan pelaku teror. Kemudian, salah seorang pelaku kembali melemparkan bom ke arah polisi. Bom meledak di sisi kiri belakang salah satu mobil dinas polisi, Mitsubishi Pajero. Setelahnya, polisi berdatangan dari arah selatan dan terjadilah baku tembak dengan para pelaku teror Dampak kejadian tersebut, petugas langsung mensterilkan area di radius 200 meter. Berulang kali petugas terpaksa menghalau warga yang masih saja berupaya merangsek demi mengabadikan suasana di lokasi kejadian. "Pelaku masih ada di sana, bahaya, tidak ada yang bisa jamin keselamatan. Mundur!" teriak petugas saat menghalau kerumunan warga di jalan KH Wahid Hasyim samping Gedung Jaya. Belum diketahui pasti jenis bom yang diledakkan para pelaku. Hanya, Salah satu korban bom diketahui terdapat banyak paku menancap di tubuhnya. Bom dengan ciri khas paku itu mirip dengan bom yang digunaka oleh jaringan Santoso di Poso. Saat kejadian berlangsung, sejumlah pejabat negara sedang tidak berada di Jakarta. Bukan hanya Presiden Joko Widodo yang tidak berada di Jakarta. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan juga tengah berada di luar kota. Luhut tengah melakukan kunjungan kerja ke Pontianak, Entikong dan Singkawang Kalimantan Barat. Saat kejadian berlangsung Luhut baru saja mendarat di Entikong dengan helikopter. Dia sempat melihat obyek pembangunan jalan pararel perbatasan. Nah, saat itulah telepon Luhut bordering. Dia tampak sudah tak lagi konsentrasi. Sekitar pukul 11.30, Luhut memutuskan balik lagi ke Pontianak.     Kunjungannya ke Singkawan pun dibatalkan. Dia ingin langsung kembali menggunakan pesawat Boeing TNI AU bali ke Jakarta. Dalam kunjungan kerja itu, Luhut mengajak Menteri Pertahanan Riamizard Riacudu dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Sesampai di Pangkalau Udara Supadio, Luhut tampak tegang. Ketika rombongan turun dari heli dan masuk ke Boeing, Luhut tak beranjak. Dia sibuk menelepon di dekat heli. Salah satu yang didengar koran ini ialah sambungan telepon ke Menteri Sekretaris Negara Praktikno. Terdengar samar-samar berkoordinasi soal rapat. Setibanya dari kunjungan kerja di daerah, Luhut didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo sekitar pukul 14.30. Sebelum meninjau titik ledakan di gerai Starbucks, Luhut sempat singgah di Mal Sarinah yang ada di sebarangnya. Luhut tidak berkomentar sama sekali ke media ketika beranjak menuju lokasi pengeboman. Ketika Luhut masuk gerai kopi asal Amerika itu, kondisi sudah dinyatakan clear. Setelah beberapa saat berada di dalam gerai Starbucks, Luhut memberikan keterangan singkat kepada media. Dia mengatakan tidak ada penerapan status siaga I untuk skala nasional. "Presiden juga tidak perlu diungsikan," tandasnya. Ledakan bom sekaligus adu tembak di perempatan Jl Thamrin memang memicu isu keamanan presiden. Sebab lokasi kejadian ini hanya 2 km dari kantor Presiden Joko Widodo di Jl Merdeka Utara. Menurut Luhut terjadinya aksi teror di ibukota negara, seperti di Jakarta, Paris, dan Mumbai merupakan bentuk dari kedodorannya seluruh pemangku kebijakan setempat. "Jangan menggunakan istilah kecolongan. Karena kita menghadapi gerilya,"katanya. Setelah mendengar keterangan dari polisi di TKP, Luhut menceritakan bahwa pelaku teror ada lima orang. Dua orang tewas setelah meledakkan bom bunuh diri. Kemudian tiga pelaku toror lainnya tewas ditembak oleh polisi saat menyerang pos polisi di perempatan Jl Thamrin. Selain itu Luhut juga mengatakan ada dua korban lainnya yakni satu orang warga Indonesia dan satu orang lagi warga Belanda. Kemudian sejumlah korban luka sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Luhut mengelak disebut teror Sarinah terjadi karena informasi intelejen yang lemah. Menurut dia, sudah sejak awal Desember, negara telah mengantisipasi aksi teror yang dilakukan pihak-pihak tertentu. "Polisi kan sudah melakukan penangkapan terhadap mereka yang menebar ancaman selama ini. Hanya saja memang ada satu kelompok yang belum berhasil ditangkap," ujarnya.     Menurut dia, aksi teror itu bagaimana perang gerilya bawah tanah. Sulit diprediksi kapan datangnya ancaman. Dia sudah menginstruksikan jajaran TNI dan Polri untuk siaga satu dan menyiapkan semua satuan, tak hanya di Jakarta. Pejabat asal Toba Samosir, Sumatera Utara itu mengatakan seluruh pasukan siap diterjunkan tinggal menunggu komando. Dia berharap masyarakat tetap tenang dan beraktifitas normal. Sebab, kekuatan polisi dan tentara disebutnya masih bisa mengusai keadaan. "Kami juga meminta masyarakat dimanapun melaporkan orang-orang yang dicurigai melakukan kegiatan teror," ucapnya. Secara terpisah, Kementrian Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta agar semua pimpinan daerah di seluruh Indonesia untuk siaga satu. "Saya kira ini satu warning bahwa seluruh daerah harus siaga satu untuk melancarkan seluruh proses," ungkap Tjahjo saat ditemui di Pengadilan Tinggi Tipikor, kemarin (14/1). Pihaknya pun meminta pimpinan daerah melakukan koordinasi secara rutin dan cepat untuk mengantisipasi setiap gelagat perkembangan dinamika yang berkembang di daerah. Tjahjo melanjutkan pihaknya menjamin aparat kepolisian TNI dan BIN mampu mengendalikan gerakan teror kota  yang tidak bertanggungjawab. Lima pelaku aksi teror mematikan di Plasa Sarinah berhasil dilumpuhkan. Kelimanya dipastikan tewas dalam serangkaian bom bunuh diri dan tembak menembak selama lebih dari empat jam. pelaku dipastikan merupakan warga negara Indonesia (WNI). Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menjelaskan, lima pelaku tersebut dilihat dari karakter umumnya, seperti warna kulit, rambut dan muka dipastikan merupakan orng Indonesia. Kelimanya dipastikan tewas dalam rangkaian aksi teror tersebut. "Ada banyak barang bukti yang ditemukan dari badan pelaku," tuturnya. Ada sekitar lima bom aktif yang belum meledak ditemukan. Salah satunya bom yang ukurannya besar. Kemungkinan aksi ini dirancang dengan bom pancingan. "Bom diledakkan, setelah petugas dan warga berkumpul, bom yang lebih besar diledakkan. Namun, berhasil diredam sebelum bom pamungkas meledak," jelasnya. Bom ini merupakan rakitan yang di dalamnya terdapat serangan besi dan paku. Kalau dari karakter bom masih belum bisa dilihat apakah ini ada kemiripan dengan bom yang pernah ditemukan Polri atau yang kejadian peledakan bom lainnya. "Sekarang masih di Puslabfor untuk mengetahui jenis bom," tuturnya ditemui di Komplek Mabes Polri kemarin. Selain bom aktif, juga ditemukan dua pistol jenis rakitan dan  organik. Serta beberapa dokumen identitas dari para pelaku. "Kami belum bisa menyebutkan pistol dari mana dan identitas para pelaku. Semua masih ditelusuri walau ditemukan identitasnya," paparnya. Dari mana pistol organik tersebut? Dia menuturkan bahwa yang pasti pistol itu bukan jenis revolver yang merupakan senjata organik Polri. Semua senjata itu juga diperiksa dari mana asalnya. "Ini untuk bisa menentukan jaringan yang terlibat dan merancang aksi teror," ujarnya. Dia memastikan bahwa aksi teror ini merupakan rancangan dari sel-sel kelompok teror ISIS di Indonesia. Kemungkinan besar sel-sel ISIS ini bersatu menjadi sebuah kelompok. "Namun, siapa dan jaringan apa masih dalam pengembangan. Yang pasti, Polri tidak tinggal diam," paparnya. Sementara Wakapolri Komjen Budi Gunawan menuturkan, pelaku teror kemungkinan merupakan sisa-sisa kelompok Abu Jundi. Abu Jundi merupakan terduga perencana aksi teror Natal dan tahun baru yang ditangkap di Solo. "Kelompok ini dipastikan mendapat perintah dan komunikasi dengan ISIS," ungkapnya. Perlu diketahui, saat Abu Jundi ditangkap, juga ditemukan sejumlah bom rakitan. Kemungkinan besar jenis bom ini sama dengan bom yang meledak di Sarinah. "Ya, sebenarnya kami sudah mengantisipasi dengan penangkapan terhadap para pelaku teror sebelum natal," ujarnya. Dia menuturkan, dalam rangkaian penangkapan sebelum natal dan tahun baru, sebenarnya ada tiga orang yang masih bebas berkeliaran alias belum tertangkap. "Kemungkinan tiga orang yang belum tertangkap ini menjadi pelaku aksi ledakan bom dan penembakan di Sarinah saat ini," paparnya. ? Diduga, lanjut dia, karena berhasil diredam dalam melakukan aksi teror saat Natal dan tahun baru. Lima pelaku ini nekat melakukan aksi pada Kamis (14/1). Namun yang pasti Polri berhasil untuk melumpuhkan semua pelaku. "Kami tidak akan berhenti hanya pada pelaku. Namun semua jaringannya," papar Budi Gunawan. Anton Charliyan menambahkan, upaya pengejaran dilakukan dengan didasarkan pada informasi intelijen dan keterangan dari para pelaku perencana pengeboman, juga berdasar dari kejadian yang terekam di closed circuit television (CCTV) sekitar Sarinah. Harapannya, dengan semua itu dapat diketahui dengan terang benerang siapa saja pelaku dan aktor intelektual aksi bom. "Yang pasti ini tidak hanya melibatkan satu kelompok, bisa jadi ada gabungan kelompok yang memiliki pandangan yang sama atau terkait ISIS," paparnya. (byu/syn/gun/lus/wan/far/idr/yuz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: