Taufiq R Abdullah Berharap Banser Jadi Entitas Intelektual

Taufiq R Abdullah Berharap Banser Jadi Entitas Intelektual

Anggota DPR RI FPKB Taufiq R Abdullah menyerahan bantuan pada kegiatan Kemah Bakti Ansor 2022 di Lapangan Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu, Sabtu (10/9/2022)-Foto Darno/Radar Banyumas -

BANJARNEGARA – Barisan Ansor Serba Guna (Banser) diharapkan menjadi entitas intelektual yang melahirkan orang-orang hebat. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPR RI FPKB Taufiq R. Abdullah usai menyampaikan pendidikan kader pada Kemah Bakti di Lapangan Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu, Sabtu (10/9/2022).

“Saya mengajak Banser jangan hanya berfungsi sebagai orang yang ditugasi sebagai Satgas yang angkat-angkat. Tidak begitu. Saya berharap menjadi sebuah entitas yang memiliki muatan-muatan intelektual,” kata dia.

Menurut dia, Banser harus menjadi kader elitenya Ansor. “Namanya juga serba guna,” kata dia. Dia berharap dari Banser diharapkan lahir kelompok intelektual memiliki kemampuan di bidang IT, wirausaha, mubaligh dan lainnya.

“Kalau itu yang menjadi semacam platform Banser, maka orang bangga menjadi Banser,” paparnya. Dengan platform Banser sebagai kelompok intelektual, seorang Doktor mau jadi Banser.

“Ini memperkuat paradigma. Paradigma yang sebenarnya Banser kelompok elitenya Ansor. Barisan Ansor serba Guna. Dari situlah lahir mubaligh-mubaligh hebat dari situlah lahir penulis-penulis hebat dari situlah lahir para wirausahawan hebat.

Dalam pendidikan kader ini, dia juga mengajak Banser berfikir mengenai partisipasinya dalam pertahanan dan keamanan negara. Dikatakan, Banser bukan hanya pertahanan tapi juga keamanan. “Hari ini kita menghadapi tantangan bukan hanya yang mengancam kedaulatan negara melalui proses perang fisik. Tapi ada proxy war,” ungkapnya.

Taufiq juga menyampaikan mengenai hacker Bjorka. Dengan usianya yang baru 14 tahun, Bjorka memiliki kemampuan meretas berbagai situs. Termasuk situs Kepresidenan dan BIN.

Identitas Bjorka ini belum diketahui. Namun bisa Bahasa Indonesia. “Apakah itu sebuah proxy yang sifatnya kelembagaan kolektif atau individual. Dugaan saya Bjorka itu bukan nama perorangan. Kalau dia menyebut diri usia 14 tahun saya juga belum tahu apakah benar,” lanjutnya.(drn)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: