Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi dengan Aksi Damai di Alun-alun Purbalingga
![Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi dengan Aksi Damai di Alun-alun Purbalingga](https://radarbanyumas.disway.id/upload/3f19687af7e9697d6f88eec00b885f74.jpg)
Aksi damai menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Alun-alun Purbalingga.-ADITYA/RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sekira 100 orang melaksanakan aksi damai menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Alun -alun PURBALINGGA, Sabtu, 10 September 2022.
Dalam melaksanakan aksi flashmob menolak kenaikan BBM bersubsidi di plasa selatan Alun-alun Purbalingga. Sebelum melaksanakan aksinya pesta demo yang seluruhnya merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Purbalingga ini menyanyikan lagu Indonesia Raya.
BACA JUGA:Bakal Ajukan Dana ke Pemerintah Pusat, Pemkab Purbalingga Mulai Cek Calon Lokasi TPST
Dalam aksinya, peserta aksi damai membentangkan sejumlah spanduk yang berisi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Masing-masing peserta aksi damai dengan membentangkan poster yang berisi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ketua DPD PKS Purbalingga Cahyo Susilo saat menyampaikan orasi politiknya mengatakan, aksi damai tersebut merupakan tanggungjawab kepada masyarakat bahwa PKS adalah masyakarat yang berkomitmen terhadap masyarakat.
BACA JUGA:Jalani Dua Per Tiga Tahanan dan Dapat Remisi, Mantan Bupati Purbalingga Tasdi Bebas dari Penjara
Yakni, dengan menyampaikan aspirasi masyarakat yang menjerit karena kenaikan harga BBM bersubsidi.
Secara tegas dia mengatakan, PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah diumumkan pemerintah, akhir pekan lalu.
Ekonomi mulai menggeliat masyarakat dihantam kebijakan yang mempersulit masyarakat, serta membuat masyarakat semakin menderita.
BACA JUGA:Alat Deteksi Gangguan Irama Jantung Sasar Pegawai Di Perkotaan Purwokerto
"Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi harus kita tolak," katanya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk mengembalikan harga BMM bersubsidi seperti semula. Karena kenaikan harga BBM bersubsidi tidak realistis. Karena harga minyak dunia sedang turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: