Soal Gengster, Akademisi Tri Wur : Remaja Butuh Saluran Agresivitas yang Positif

Soal Gengster, Akademisi Tri Wur : Remaja Butuh Saluran Agresivitas yang Positif

Satgas PKKS Unsoed Tri Wuryaningsih -Foto Facebook Tri Wuryaningsih -

PURWOKERTO - Beberapa waktu lalu, Banyumas dihebohkan dengan munculnya gengster yang berkeliaran di malam hari dengan membawa senjata tajam. 

Melihat soal fenomena itu, pengamat perempuan dan anak sekaligus akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr Tri Wuryaningsih MSi menilai jika gengster yang didominasi oleh remaja ini mereka secara psikologis sedang pencarian jati diri. 

"Mereka sedang mencari dan memahami diri sebagai seorang laki-laki, sebagaimana dikonstruksikan oleh masyarakat. Bahwa laki-laki kelihatan macho, pemberani, agresif," kata dia. 

Di dalam proses pencarian jati diri itu, datang dari berbagai situasi. Misalkan, digambarkan sebagai anggota geng, yang digambarkan di medsos-medsos, bahwa geng motor itu adalah lelaki pemberani. 

"Hal itu kemudian merasuki pada remaja kita. Keberanian dan agresivitas itu yang justru mengendap dalam diri mereka, yang kemudian dimanifestasikan dalam perilaku gengster tadi," tuturnya. 

Dia tegaskan, bahwa tiap remaja memiliki agresivitas. Tinggal bagaimana itu dialihkan untuk kegiatan positif. Dia contohkan, yaitu dengan masuk olahraga beladiri. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: