Praveen/Melati Bermasalah di Komunikasi
FIN/RADARMAS MENGECEWAKAN: Penampilan Ganda Campuran Indonesia yang digadang gadang mampu menganggatikan Liliana Natsir/Tantowi Ahmad justru mengecewakan di Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020. JAKARTA - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti belum mampu tampil maksimal di dua turnamen yang mereka ikuti di awal tahun 2020 ini yakni, Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020. Ya, pasangan yang kini menduduki peringkat lima dunia itu belum mampu tembus ke babak semifinal di dua turnamen level Super 500 tersebut. Pada ajang Malaysia Masters 2020 awal Januari lalu, Praveen/Melati harus menelan pil pahit lantaran harus tersisih di babak pertama oleh wakil tuan rumah, Man Wei Chong/Tan Pearly Koong Le dua gim langsung dengan skor 18-21 dan 13-21. "Kemarin (di Malaysia Masters 2020) memang kecewa banget. Jadi pengalaman buat saya dan Mely (Melati). Tiap turnamen penampilan kami diminta untuk konsisten," ungkap Praveen saat itu. "Semua lebih ke proses, latihannya, komunikasinya sama Mely, banyaknya di situ saja. Latihannya lebih fokus dan lebih mantap," tambah Praveen. Sedangkan di Indonesia Masters 2020, Praveen/Melati juga gagal menyegel gelar juara. Ganda campuran andalan Merah Putih itu terhenti di perempat final usai dikalahkan wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 19-21, 21-14 dan 18-21. Jelas, hasil di dua kejuaraan itu cukup disayangkan oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Apalagi, Praveen/Melati juga gagal meraih gelar di kandang sendiri pada Indonesia Masters 2020 yang berlangsung di Istora Senaya, Jakarta. Menurut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti sektor ganda campuran Indonesia, khususnya Praveen/Melati punya peluang cukup besar untuk berjaya di turnamen level super 500 tersebut. "Sayang banget ya, malah dibanding ganda putri, sebetulnya saya merasa ganda campuran ini adalah andalan setelah ganda putra. Sebagai pemain berpotensi dan Praveen pernah juara All England, sebetulnya tidak terlalu susah buat dia," ungkap Susy, Selasa (28/1). Susy mengatakan, komunikasi antara Praveen dan Melati mejadi faktor kegagalan mereka meriah gelar juara di Indonesia Masters 2020 tersebut. Oleh sebab itu, berharap Praveen/Melati bisa terus memperbaiki komunikasi mereka. Dia menambahkan bahwa komunikasi antara Praveen/Melati menjadi satu kunci bagi pasangan ini. Karena hal ini pernah terbukti saat Praveen/Melati menjuarai ajang bergengsi Denmark Open 2019 dan French Open 2019, Susy menilai komunikasi mereka berjalan baik. "Kalau nggak ada komunikasi dan saling terbuka, saya yakin auranya jadi nggak enak. Satu positif, satu negatif, coba kalau saling dukung, itu akan lain," tutur Susy.(gie/fin/tgr/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: