Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon-Usaha Batako Bermodal Rp 1 Juta
Perjuangan keras dilakukan warga RT 01 RW 01 Kadus II Desa Muntang. Aji Wibowo (23), memulai usaha pembuatan batakonya dengan modal awal Rp 1 juta. Ditambah uang hasil menjual ayam pemberian orangtuanya, Sriyani (54). Aji, anak kedua janda Sriyani, yang sebelumnya pernah bekerja di berbagai perusahaan, sudah setahun ini menggeluti usaha batako. Aji yang belajar membuat batako secara otodidak, sekarang setiap bulannya bisa memproduksi 3.000 batako. Bahkan dia sedang semangat karena menerima pesanan 10 ribu batako. “Insya Allah, batako buatan saya tidak akan mengecewakan pembeli. Karena batako buatan saya bahan bakunya pasir yang kualitas dari Banjarnegara. Batako buatan saya selama ini banyak dipesan warga Muntang dan warga Kecamatan Bojongsari,” ujar Aji. Orangtua tunggal Aji, Sriyani mengatakan, perjuangan dia membesarkan dua anaknya dijalaninya dengan kerja keras. Selama 10 tahun dia bekerja di pabrik kayu di Mewek. Namun karena perusahaan bangkrut, dia berhenti bekerja. Namun demi menghidupi keluarga, dia tidak mengenal putus asa. Karena tidak punya pekerjaan lain, Sriyanti memutuskan memelihara kambing. Setelah itu mencoba memelihara ayam kampung. “Setelah umur semakin tua, pekerjaan saya sekarang di rumah momong cucu. Saya memberi modal sedikit kepada Aji untuk memulai usaha batako. Uang Rp 1 juta ditambah uang hasil menjual ayam,” kata Sriyani. Kandang ayamnya sekarang kosong, belum diisi ayam bakalan lagi. Sriyani mengaku belum melanjutkan untuk memelihara ayam kampung karena belum ada modal. Dulu dia memelihara ayam sampai 25 ekor, dengan pakan dedak dan nasi sisa makan sehari-hari. Menurut Kades Muntang, Paryono, ada satu lagi warga Muntang yang tergolong sukses dalam usahanya. Yakni Sukarso (40), warga RT 09 RW 03 yang berprofesi sebagai pedagang pakan dan kandang burung. Sukarso berjualan setiap hari pasaran di Pasar Hewan Purbalingga, yakni Senin dan Kamis. Selain itu, dia juga berjualan pakan burung setiap hari. Kandang burung yang dijual berasal dari kiriman perajin kandang burung di luar daerah. Karena kerja keras, dia berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya. (nis/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: