Desa Blater, Kecamatan Kalimanah-Terkenal dengan Sate Ayam Blater
DESA Blater sejak dulu terkenal dengan sate ayamnya. Karena itu tak berlebihan, kalau Desa Blater identik dengan Sate Ayam Blater. Terlebih dengan adanya Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di Desa Blater, semakin melambungkan nama Blater. Nama Desa Blater semakin terkenal karena masyarakat khususnya mahasiswa berdatangan ke Blater dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Keberadaan Fakultas Teknik Unsoed Blater semakin mengangkat Desa Blater dan sekitarnya. Salah satu fakultas Unsoed yang diupayakan oleh Bupati Purbalingga dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) Drs Triyono Budi Sasongko MSi, benar-benar berdampak positif bagi pemkembangan Desa Blater khususnya dan Purbalingga pada umumnya. “Kami warga Desa Blater sangat berterima kasih kepada Pak Triyono Budi Sasongko. Berkat gagasan dan perjuangan Pak Triyono, bisa ada Unsoed di Blater,” ucap Kades Blater, Sukanto. Dampak positifnya tentu lebih banyak dibanding dampak negatif. Sekarang di Blater berkembang dengan adanya tempat kos mahasiswa yang jumlahnya mencapai 60-an rumah. Maupun warga pendatang yang sengaja membangun khusus tempat kos. Selain membangun tempat kos, warga yang memiliki modal membangun warung atau rumah makan, usaha laundry, dan usaha foto kopi. Karena rumah kos, warung makan, tempat laundry dan tempat foto kopi menjadi kebutuhan mahasiswa. Tidak hanya itu. Desa Blater dan sekitarnya semakin ramai dan berkembang, karena secara bertahap terus bermunculan toko modern, komplek perumahan, cucian mobil dan motor, bengkel sepeda motor, bahkan dealer mobil. Kantor Pos yang ada di Desa Blater juga bertambah ramai. Diakui Sukanto, dampak negatif dari adanya ‘Institut Teknologi Blater’ (ITB) Unsoed, juga tetap ada. Seperti terjadinya kasus pencurian sepeda motor milik mahasiswa. Yang dicuri tak hanya motor, tapi juga laptop, HP dan barang berharga lainnya. “Pelakunya bertingkah seperti mahasiswa, sehingga pemilik rumah kos tidak menyangka dan curiga. Ada yang pura-pura numpang salat di musola atau masjid, pulangnya membawa motor mahasiswa,” kata Sukanto. Namun dia juga sangat menyayangkan, keterkenalan Sate Ayam Blater membuat penasaran masyarakat Purbalingga sendiri. Terlebih orang luar Purbalingga. Sudah lama mendengar nama Sate Ayam Blater, tapi tidak pernah mendapatkan warung atau rumah makan Sate Ayam Blater di tepi jalan raya. Karena itu dia sangat berharap ada penjual Sate Ayam Blater yang mau membangun warung atau rumah makan di tepi Jalan Raya Mayjen Sungkono. Atau siapapun yang memiliki modal untuk berinvestasi membangun rumah makan dengan menu khusus dan khas, Sate Ayam Blater. Yang terkenal di Desa Blater tidak hanya Sate Ayam Blater. Tapi ada Tugu Pahlawan, serta Jalan Jepang yang pembangunannya semasa penjajahan Tentara Jepang. Jalan tanah yang melintasi persawahan diperkeras belum lama ini. Mulai 2016, Dana Desa (DD) Blater dianggarkan untuk pengaspalan Jalan Jepang tahap awal. Tahun 2017 masuk dana aspirasi dari anggota legislatif kabupaten untuk meneruskan pengaspalan Jalan Jepang. Selain itu dalam DD 2017, dianggarkan untuk merampungkan pengaspalan Jalan Jepang di ujung timur. Desa Blater yang terdiri empat wilayah Kepala Dusun (Kadus) dan terdiri 25 RT dan sembilan RW, jumlah penduduknya mencapai 3.930 jiwa. Terdiri laki-laki 2.033 jiwa dan perempuan 1.897 jiwa. Sebagian warga Blater merasa gembira dengan kemajuan desanya saat ini. (nis/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: