Desa Banteran Kecamatan Sumbang - Kembangkan Wisata Terintegrasi
Desa Banteran Kecamatan Sumbang, memiliki luas wilayah yang paling besar dibanding desa lain di kecamatan tersebut. Luas wilayahnya mencapai 363,785 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 9.225. Desa Banteran juga terletak cukup strategis, karena berada di jalur wisata Baturraden bagian timur. Disamping itu, di Banteran juga memiliki sumber mata air yang digunakan untuk kebutuhan warga setempat. Melihat potensi tersebut, Sekretaris Desa Banteran, Slamet Riyanto mengatakan, pemerintah desa tengah berupaya untuk mengembangkan potensi desanya di bidang pariwisata. Dalam waktu dekat, pihaknya akan membangun kolam renang dan taman buah. "Alasan membuat kolam renang, karena di Banteran ada sumber mata air, terus ada lokasi tanah yang kurang produktif yang berada di satu wilayah. Kita juga melihat untuk kolam renang tidak pernah sepi. Sedang untuk taman buah, karena saat ini disini juga sudah ada beberapa petani jambu kristal sebagai buah unggulan karena memilki citarasa menyerupai apel saat digigit dan tanpa biji," jelasnya. Kedua pembangunan itu, lanjut dia saat ini masih tahap perencanaan dan telah dibahas dalam musrenbangdes beberapa waktu lalu. Rencananya, kata dia akan mulai diproses tahun 2018 mendatang. "Kemarin di musrenbangdes sudah muncul, kemungkinan nanti rencana selanjutnya seperti desain dan lainnya di 2018," ujarnya. Ide dan gagasan pembangunan kedua wahana wisata itu, menurutnya ada upaya pemerintah untuk mengintegrasikan sektor pariwisata yang sudah ada. Diharapkan, pengunjung atau wisatawan akan semakin dimanjakan dengan banyaknya wahana wisata yang ada di Kabupaten Banyumas. "REncananya akan disinergikan antara wisata kolam renang dengan kebun buah jambu kristal. Jadi nanti pengunjung setelah berenang bisa mampir ke kebun untuk memetik jambu kristal, seperti kebun strawberry yang ada di Purbalingga," katanya. Faktor pendukung lainnya, kata dia, di Desa Banteran juga banyak dijumpai kuliner atau rumah makan dan sejumlah warga telah mengembangkan budi daya tanaman hias. Potensi-potensi itu, menurutnya dapat disinergikan menjadi sebuah tempat wisata yang terkonsep, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Kepala Desa Banteran, Eddi Suheddi menambahkan, pembangunan taman wisata terintegrasi tersebut menjadi fokus utama pembangunan di tahun 2018 mendatang. Dengan taman wisata tersebut, menurutnya akan banyak roda perekonomian yang berputar disana. "Saya akan buat danau yang ditengah ada pulaunya. Kemudian nanti ditepinya ada kios-kios yang dapat menampung kelompok-kelompok UMKM yang sudah berjalan. Tahun 2018 harus sudah berjalan, tahun ini untuk penataan kelembagaan dulu," tambahnya. (why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: