YIA Akses Menuju Jalur Emas Wisata Jasela

YIA Akses Menuju Jalur Emas Wisata Jasela

PURWOKERTO - Yogyakarta International Airport (YIA), punya peran strategis dalam pengembangan Jalur Emas Wisata Jawa Tengah Selatan (Jasela). Lokasi YIA berada di tengah pulau Jawa. Hal itu menjadikan jangkauan dari YIA bisa menjangkau wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur bagian Selatan. General Manager YIA Marsma TNI Agus Pandu Purnama, S.Sos mengatakan, YIA menjadi mesin pertumbuhan ekonomi DIY dan Jateng melalui sektor pariwisata. Itu karena dua provinsi tersebut memiliki kekayaan budaya dan alam yang indah. "Penetapan Borobudur sebagai 1 dari 5 daerah tujuan wisata super prioritas di Indonesia akan menempatkan DIY dan Jateng dalam radar daerah tujuan wisata (DTW) internasional," jelas dia saat memaparkan materi saat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Perekonomian Kawasan Jawa Tengah Bagian Selatan, Kamis (2/6) Ballroom Lt. 5 Integrated Academic Building (IAB) Universitas Jenderal Soedirman via zoom meeting. Selain itu bandara YIA ia sampaikan, akan membuka akses yang lebih luas ke Jawa Tengah. Ini akan berdampak pada destinasi pariwisata dan sektor industri logistik akan berkembang tidak hanya di wilayah DIY saja namun juga di Jawa Tengah khususnya bagian selatan. "Peluang bagi Jawa Tengah bagian Selatan pertama pengembangan kawasan Aerotropolis, penguatan produk lokal untuk dikembangkan melalui lintas kargo, dan memberikan ruang bagi produk UMKM di kawasan khusus," tuturnya. Konsep Aerotropolis ia katakan, adalah menyatukan perencanaan bandara, perencanaan kota, dan wilayah, dan perencanaan lokasi bisnis, untuk menciptakan bentuk perkotaan baru yang sangat kompetitif, menarik, dan berkelanjutan. "Airport city konsep Kota Baru Berbasis Transportasi Multi Moda (KA, Airport, Port) sebagai Strategi Desentralisasi dan Pengembangan Pusat Kegiatan Kawasan yang Cerdas (Smart), berbasis Lokalitas (Local) dan Berkelanjutan (Sustainable)," terangnya. Disisi lain Anggota DPD RI Jawa Tengah Dr. Abdul Kholik, SH, M.Si melihat, keberadaan YIA harus bisa manfaatkan semaksimal mungkin oleh wilayah di Jawa Tengah Selatan. Destinasi wisata unggulan mulai dari Borobudur, Dieng, Baturraden, dan kawasan Pantai Selatan lengkap tersedia di Jasela. "Kalau bisa dikoneksikan menjadi dua arah, sehingga menjadi 'Jalur Emas Wisata' di Jasela. Dengan YIA sebagai poros utama," kata dia. Akses Jalur Emas Wisata Jasela menurutnya, hanya bisa terwujud ketika ada kolaborasi dan konektivitas antar kawasan. Pengelolaan wisata di Jasela harus dilakukan secara terintegrasi. "Saat ini masih bergerak secara parsial, dan sendiri-sendiri. Padahal jika semua akses wisata bisa terkoneksi efeknya akan sangat luar biasa bagi kawasan Jasela," tuturnya. Selain itu, pembangunan infrastruktur di kawasan Jawa Tengah Selatan juga harus ditingkatkan. Jika semua wilayah di kawasan Jawa Tengah Selatan bisa saling terkoneksi dengan baik, maka "Ego kedaerahan harus diredam. Kalau disatukan akan mempunyai daya saing yang luar biasa, daripada bergerak sendiri-sendiri," jelas dia. Hanya saja kawasan di Jawa Tengah Selatan, menghadapi problematika yang bisa menghambat pengembangan ekonomi di kawasan tersebut. Itu adalah belum adanya kerangka kolaborasi antar kawasan di Jawa Tengah Selatan. https://radarbanyumas.co.id/rekor-12-300-penumpang-terpantau-di-yogyakarta-international-airport/ "Orang Cilacap banyak ke Baturraden, Owabong, Dieng. Dan sebaliknya dari Baturraden, Owabong, Dieng ingin ke pantai jadi setiap wilayah harus bisa membuka akses satu sama lain," jelas dia. Infrastruktur transportasi di Jawa Tengah Selatan, saat ini mulai berkembang ke arah yang lebih baik. Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan yang memadai juga harus mulai dipikirkan. "Potensi wisata di Jawa Tengah Selatan banyak sekali. Tapi masih terkendala akses jalan yang masih sempit, bahkan belum memadai," ucapnya. Bagi Abdul Kholik aksesbilitas, konektivitas infrastruktur, serta punya pemahaman lintas kawasan yang sama jadi kunci pengembangan Jawa Tengah Selatan. (aam/Rdr).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: