Persiapan Jateng Hadapi Ramadan dan Lebaran, Ganjar: Vaksin Malam Hari Sampai Opsi Obwis Tetap Buka

Persiapan Jateng Hadapi Ramadan dan Lebaran, Ganjar: Vaksin Malam Hari Sampai Opsi Obwis Tetap Buka

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jateng untuk menyiapkan skenario vaksinasi saat Ramadan. https://radarbanyumas.co.id/indonesia-dapat-tambahan-10-juta-dosis-vaksin-covid-19-produksi-sinovac-baru-213-persen-warga-divaksinasi/ Skenario yang disiapkan itu untuk melayani masyarakat yang ingin melaksanakan vaksinasi malam atau setelah buka puasa. "Dinkes lagi saya minta untuk menyiapkan skenario malem, tapi kalau yang mau siang ya siang," ucap Ganjar ditemui di kantornya, Rabu (7/4). Ganjar mengatakan, skenario vaksinasi malam hari juga disiapkan di 35 daerah. Namun, pelaksanaanya tetap bergantung dengan jumlah vaksin yang tersedia. "Rencananya begitu, jadi setiap Kabupaten Kota iya, cuman itu tadi kita masih bergantung banget sama vaksinnya," katanya. https://radarbanyumas.co.id/nekat-mudik-ke-banyumas-bupati-siap-siap-keluar-biaya-rapid-antigen-yang-mampu-bayar-penuh-yang-tidak-mampu-disubsidi/ Sebab tak dipungkiri, akan ada golongan lansia tertentu yang ingin melakukan vaksinasinya setelah berbuka puasa atau malam hari. Di sisi lain, lanjut Ganjar, skenario vaksinasi malam hari disiapkan sehingga target vaksinasi terhadap lansia tetap bisa tercapai. "Lagi kita desain, karena kita khawatir umpama yang kasepuhan nggak mau disuntik siang kan sayang. Naanti target kita untuk lansia nggak tercapai," tandasnya. Ganjar juga telah mengundang seluruh jajaran Forkompimda dan Bupati/Wali Kota untuk rapat bersama persiapan bulan puasa. Rapat digelar secara luring dan daring di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (7/4). Rapat dipimpin langsung oleh Ganjar didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen. Hadir pula dalam rapat itu, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda yang diwakili Karo Ops, Kajati, DPRD, Ketua Kanwil Kemenag, Ketua MUI, Kepala Bulog, GM Pertamina dan lainnya. Rapat membahas sejumlah persoalan, mulai keamanan dan ketertiban, aturan pelaksanaan ibadah di bulan ramadhan, stok kebutuhan bahan pokok hingga antisipasi larangan mudik lebaran. "Intinya kami menyamakan persepsi menghadapi situasi mutakhir baik di Jateng maupun nasional. Kita harus membuat situasi aman dan nyaman, maka pemerintahan mesti kompak," kata Ganjar. Selain itu, memasuki bulan ramadhan ini banyak hal yang mesti disiapkan. Kementerian Agama lanjut Ganjar telah mengeluarkan pedoman tata cara beribadah. Pedoman itu ia minta disiapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat oleh Bupati/Wali Kota. "Intinya ibadah pada bulan ramadhan boleh, asal jumlahnya dibatasi 50 persen dan dengan protokol kesehatan yang ketat," tegasnya. Selain vaksinasi malam hari, Ganjar tidak membuka opsi penutupan Obyek Wisata saat libur lebaran pada Mei mendatang. Namun, dirinya memastikan Obyek Wisata akan langsung ditutup jika kedapatan langgar protokol kesehatan. Ganjar mengatakan pihaknya tidak 'ngegas' soal penutupan obyek wisata. Sebab, dirinya menilai saat ini pengelola juga menjaga protokol kesehatan selama membuka obyek wisatanya. Menurutnya, obyek wisata bisa tetap beroperasi asalkan disiplin prokes. "Kita tidak ngegas-ngegas gitu ya untuk buka atau tutup, tapi seperti ini. Begitu protokolnya tidak dilengkapi, protokolnya dilanggar kita tutup," tegasnya. Ganjar mengatakan, saat ini sektor ekonomi sudah perlahan bergerak dan mulai beradaptasi dengan situasi pandemi. Sehingga, opsi keras menutup obyek wisata saat libur tidak muncul selama protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik. Sementara itu, jelang lebaran ini Ganjar juga terus mengingatkan agar seluruh daerah menyiapkan tempat isolasi terpusat untuk pemudik. Apalagi, kata Ganjar, Jateng sudah memiliki pengalaman pada Mudik lebaran tahun lalu. "Sebenarnya kita punya pengalaman kok waktu mudik dulu, umpama contoh yang dulu progresif banget itu bupati banyumas, tungguin sendiri yang masuk. Kalau soal tempat sih di mana-mana bisa. Tapi yang jelas daerah mesti menyiapkan tempat isolasi," tandasnya. (akr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: