Nelayan Tegal Larung 5 Kepala Kerbau dalam Sedekah Laut, Tambari: Peserta Wajib Patuhi Prokes

Nelayan Tegal Larung 5 Kepala Kerbau dalam Sedekah Laut, Tambari: Peserta Wajib Patuhi Prokes

DILARUNG – Nelayan menyiapkan lima kepala kerbau yang akan dilarung sebagai wujud rasa cinta kepada sesama makhluk ciptaan Allah SWT. AGUS/RATEG NELAYAN Kota Tegal, Minggu (6/9) siang, menggelar ritual tradisi tahunan sedekah laut. Dalam tradisi itu, nelayan melarung lima ancak berisi kepala kerbau ke tengah laut. Prosesi larung ancak kepala kerbau diawali dengan ritual ruatan oleh sesepuh nelayan dengan memberikan doa-doa terhadap lima ancak kerbau dan air laut dengan aneka bunga. Setelah didoakan, air ini akan dibagikan ke para nelayan. Lima ancak kerbau ini kemudian dibawa ke Pelabuhan Jongor Tegalsari menggunakan 10 kapal. Masing-masing, 5 kapal pembawa ancak dan 5 kapal pengiring. Sekitar 500 meter lepas pantai, lima ancak kepala kerbau dilarung ke laut. Prosesi larung sesaji ini diikuti ribuan warga termasuk nelayan. https://radarbanyumas.co.id/gelaran-sedekah-laut-dikonsultasikan-ke-tim-satgas-covid-19-cilacap-dinpora-jangan-sampai-jadi-klaster-baru/ Ketua Panitia sekaligus tokoh nelayan Kota Tegal, H. Tambari Gustam mengatakan, sedekah laut tahun ini memang dibatasi karena dilakukan di tengah pandemi. Untuk menghindari penularan dan penyebaran, setiap peserta sedekah laut harus mematuhi protokol kesehatan (prokes). "Jumlah ancak kepala kerbau yang dilarung cuma lima. Biasanya ada tujuh ancak kepala kerbau, nanti sisanya akan dilarung menyusul karena keterbatasan kapal," ungkap Tambari. Terkait larung sesaji kepala kerbau, Tambari menegaskan bahwa hal tersebut sebagai pelengkap kegiatan ritual. "Kami mencoba meluruskan karena ini adalah budaya dan tradisi yang menjadi agenda tahunan. Niatnya untuk memberi makan kepada ikan, udang dan mahkluk hidup lain. Jadi bukan dijadikan sesembahan. Kami tetap bersembah kepada Allah SWT," ungkap Tambari. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto menyampaikan,sedekah laut ini merupakan ungkapan rasa syukur nelayan sekaligus doa nelayan Kota Tegal agar di diberi kelancaran dalam melaut. Mereka juga berharap agar dilimpahkan hasil tangkapan ikan. "Meskipun banyak rangkaian kegiatan yang dikurangi, namun tidak mengurangi makna dari sedekah laut tahun ini," kata Riswanto. Sementara, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan, sedekah laut ini merupakan agenda rutin tahunan. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun yang setiap tahunnya dirayakan masyarakat nelayan Kota Tegal. Kegiatan ini, imbuh wali kota, merupakan sebuah kearifan lokal yang harus dilestarikan. (gus/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: