Kisah Kepulangan Pasien Positif Covid-19 setelah Dinyatakan Sembuh, Disambut Iring-iringan Rebana dan Menggel

Kisah Kepulangan Pasien Positif Covid-19 setelah Dinyatakan Sembuh,  Disambut Iring-iringan Rebana dan Menggel

MENYAMBUT – Warga menyambut kepulangan KH dengan menggelar tasyakuran di RW 5, Kelurahan Margadana, Jumat (3/7). MEIWAN DANI RISTANTO/RADAR TEGAL KH, pasien asal Kelurahan/Kecamatan Margadana, Kota Tegal yang pernah dinyatakan positif Covid 19, akhirnya kembali ke rumah. Kepulangan KH itu setelah dinyatakan negatif Covid-19 dari rumah sakit yang telah merawatnya. Warga Margada pun ikut bersyukur dengan mengadakan tasyakuran. Seperti apa? LAPORAN : MEIWAN DANI RISTANTO IRING-iringan bunyi rebana dengan dibarengi lagu Islami terdengar meriah di RW V. Puluhan warga itu ternyata menyambut kehadiran KH, yang baru turun dari mobil ambulans. Mereka menyambut dengan suka cita. Tak hanya itu, warga pun mengelar tasyakuran dengan potong tumpeng dan doa bersama. ”Suami saya telah menjalani karantina atau isolasi di rumah sakit selama 27 hari karena sebelumnya dinyatakan positif Covid-19. Alhamdulilah sudah negatif dan bisa pulang untuk kembali berkumpul dengan keluarga,” kata Istri KH, Tarniah di sela-sela tasyakuran kemarin. Pihaknya bersama warga sekitar mengaku beryukur karena warganya sudah sembuh. Terlebih saat KH di rawat, keluarganya juga ikut dilakukan karantina mandiri. Beruntung, warga sekitar sangat peduli dengan keluarga KH dan memberika banyak perhatian. ”Tasyakuran ini sebagai wujud rasa syukur atas pulangnya KH kembali ke warga. Karena Covid-19 itu bukan aib, sehingga kami gotong royong membantu keluarga KH selama menjalani karantina mandiri,” ujar Ketua RW V M. Supriadin Tarso. Saat keluarganya dilakukan karantina mandiri, warga membentuk gerakan Jogo Tonggo. Tasyakuran ini sebagai wujud rasa syukur. Sebab, KH sudah pulang dan dinyatakan negatif dengan diwujudkan surat keterangan sehat dari rumah sakit yang merawat. ”Alhamdulilah sudah sehat, ada surat keterangam sehat pula yang sudah diserahkan ke keluarga,” terang Kasi Permas Kelurahan Margadana Sudarto. Selama menjalani karantina mandiri di rumah, keluarga KH banyak dibantu dari tetangga. Ada yang memberikan makanan dan sayuran serta kebutuhan pokok. Bahkan banyak warga yang mendukung untuk cepat sembuh. ”Semua warga mendukung keluarga KH selama isolasi mandiri. Bahkan saat KH pulang disambut dengan meriah dan doa bersama,” ungkap tokoh masyarakat, sekaligus Anggota DPRD Dapil Margadana Enny Yuningsih. Sementara itu, Kepala Puskesmas Margadana Dr Wahidin menyampaikan bahwa KH sudah dinyatakan negatif sejak 20 Juni 2020. Namun, karena harus melalui beberapa tahap pemeriksaan, akhirnya baru diperbolehkan pulang kemarin. Meskipun kondisi KH saat ini lemas, tetapi itu akan kembali pulih. ”KH lemas karena banyak berbaring, sebentar lagi juga akan pulih,” ujarnya. (*/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: