Pasien Covid-19 Meningkat, Wisata Guci Tegal Belum Dibuka

Pasien Covid-19 Meningkat, Wisata Guci Tegal Belum Dibuka

KONFERENSI VIDEO - Bupati Tegal Umi Azizah bersama Forkopimda konferensi video dengan Presiden Jokowi dan gubernur Jawa Tengah. YERI NOVELI/RADAR SLAWI SLAWI - Pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal terus meningkat. Saat ini, jumlah pasien mencapai 34 orang. Mengingat hal itu, Pemkab Tegal belum berani mengeluarkan kebijakan ihwal dibukanya kembali tempat wisata, termasuk Pemandian Air Panas Guci, Bumijawa. "Untuk mengaktifkan sektor pariwisata, kami harus koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Karena jumlah pasien Covid-19 terus meningkat," kata Bupati Tegal Umi Azizah, usai konferensi video dengan Presiden RI Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta seluruh kepala daerah se-Jawa Tengah, di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Tegal, Selasa (30/6). Dalam konferensi video itu, lanjut Umi, Presiden meminta kepada seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk tidak tergesa-gesa membuka dan mengaktifkan kembali destinasi wisata di setiap daerah. Jika hendak diaktifkan, harus ada tahapan yang baik. Utamanya koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan Dinkes setempat. Jokowi tidak ingin kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah asal-asalan tanpa memperhatikan data persebaran kasus Covid-19. Kecuali jika pasien Covid-19 rendah, maka bisa dibuka lebih dulu. Karena itu, bupati Tegal mengaku tidak akan membuka tempat wisata di daerahnya sebelum ada rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 dan Dinkes setempat. Bupati akan menerapkan prosedur dan langkah yang disampaikan Jokowi. “Selain mempedomani kebijakan pusat maupun pemerintah provinsi, proses pengambilan kebijakan kita juga selalu memperhatikan data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tegal yang sampai dengan saat ini kasusnya masih terus meningkat. Dan tentunya, dari Dinkes sendiri juga memberikan analisisnya secara lebih mendalam, disamping pertimbangan lain yang juga kita perhatikan,” kata Umi. Umi berujar, secara bertahap, pihaknya akan membuka destinasi wisata yang bersih, sehat dan aman dari Covid-19 dengan melakukan verifikasi kelayakannya. Mulai dari kesiapan dan kemampuannya dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat hingga tingkat risikonya terhadap penularan Covid-19. “Semuanya harus dipersiapkan secara matang, hati-hati dan serius. Supaya bisa berjalan baik dan menjamin keselamatan pengunjung atau wisatawan dari kontaminasi virus Corona, tentunya proses pengawasan akan kita intensifkan,” pungkasnya. (yer/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: