Seorang Anak dari Kluster Qim Positif, Kasus Covid 19 di Pekalongan Bertambah

Seorang Anak dari Kluster Qim Positif, Kasus Covid 19 di Pekalongan Bertambah

KAMPUNG TANGGUH NUSANTARA - Bupati Asip Kholbihi menghadiri pembentukan Kampung Tangguh Nusantara di Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, kemarin. Foto: Hadi Waluyo KEDUNGWUNI - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Pekalongan bertambah satu lagi dari kluster RS Qim. Seorang anak berusia 8 tahun dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini dirawat di Puskesmas 2 Wonokerto. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Senin (8/6/2020) kemarin, menyatakan, Kabupaten Pekalongan sedang menyiapkan langkah-langkah atau prakondisi untuk menuju kondisi new normal. Salah satunya dengan membentuk Kampung Tangguh Nusantara yang diinisiasi Polres Pekalongan dan Kodim 0710 Pekalongan. "Kita juga tengah gencar-gencarnya melakukan upaya agar masyarakat menyadari betul bahaya Covid-19 walaupun secara statistik kurva di Kabupaten Pekalongan landai. Hari ini ada dua, ada tambahan satu dari Ambokembang yang berasal dari kluster Qim. Seorang anak yang sekarang tengah dirawat di Puskesmas 2 Wonokerto," terang dia. Disebutkan, ada delapan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Pekalongan. Lima orang dinyatakan sembuh, satu meninggal, dan dua orang masih dirawat. "Meskipun kurvanya landai, namun pemkab terus siaga dengan berupaya melakukan upaya preventif, sehingga penyebaran Covid-19 bisa dihentikan. Salah satunya dengan memberdayakan komponen pemerintahan dan masyarakat di desa. Karena masyarakat desa punya sumber daya, yakni sumber daya manusia dan sumber daya alam yang potensial untuk memotong mata rantai Covid-19," ujar Bupati. Dikatakan, Pemkab Pekalongan dan semua komponen terus menerus berupaya menyadarkan masyarakat, meskipun upaya tersebut tidak mudah untuk merubah kultur dan mindset masyarakat dari hidup normal dirubah harus memakai masker, mencuci tangan, menjaga sosial dan physical distancing serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Masyarakat kita ini masyarakat sosialis, masyarakat yang senang berkerumun, dan sekarang harus dibatasi. Ini tidak mudah. Namun dengan kerjasama yang baik dengan semua komponen kita optimis Insya Allah Kabupaten Pekalongan sebentar lagi menuju zona hijau," tandas dia. Baca Juga: Pembacokan di Sokaraja Karena Emosi Ibunya Ditagih Hutang Sampai Menangis Kabar Baik : Pasien Positif Corona di Kebumen Tinggal Satu Orang KLUSTER QIM Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro dikonfirmasi terpisah mengatakan, seorang anak di Kecamatan Kedungwuni yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan hasil tracking dari kluster Qim. Menurutnya, orang tua dari anak tersebut sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini dalam masa penyembuhan. "Orang tuanya perawat di RS Qim dan saat ini dalam masa perbaikan sudah sejak bulan April dan kondisinya bagus," kata dia. Dari hasil pelacakan kluster Qim itu, lanjut dia, Dinkes Kabupaten Pekalongan melakukan tracking ke pihak keluarga dan orang-orang yang kontak dengannya. Hasilnya, anak dari perawat itu dinyatakan positif berdasarkan hasil swab. "Kondisi anak ini bagus. OTG, tanpa gejala apapun. Sehat kondisinya, makanya kita rawat di Puskesmas Wonokerto 2," terang Wawan. Dikatakan, dari kluster Qim itu Dinkes melakukan tracking di sekitar kasus dan keluarga, dan hasilnya negatif semua. "Lainnya negatif semua. Yang reaktif hanya anaknya ini, dan kita swab ternyata positif. Anak ini tanpa gejala apapun. Ini yang perlu kita waspadai. Tanpa sesak, tanpa batuk, dan tanpa pilek. Anaknya ceria, lari-lari, makanya kita lakukan swab ulang nanti hari Selasa," ujar dia. KLUSTER PEMUDIK Menurutnya, di Kabupaten Pekalongan saat ini ada dua positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Selain seorang anak dari kluster Qim di atas, satu warga dari Kecamatan Tirto juga tengah dirawat di RSUD Kraton karena positif Covid-19. Menurutnya, kondisi pasien ini pun kian membaik. "Untuk yang di Tirto positif dan masih dirawat di RSUD Kraton. Kondisinya membaik. Tidak ada gejala apapun dan tinggal menunggu swab terakhir," kata Wawan. Diterangkan, kasus positif Covid di Tirto ini berasal dari kluster pemudik. Menurutnya, orang tua dari yang bersangkutan mudik ke kampung halaman dan sakit. Orang tuanya ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia. "Untuk di Tirto dari kluster pemudik. Pemudik pulang dan sakit, akhirnya meninggal. Dari hasil swab, ternyata positif. Kita tracking sekitar kasus dan keluarganya, dijumpai reaktif. Dari yang reaktif ini kita lakukan swab. Hasil swab ternyata positif anaknya ini. Dari 20-an yang ditracking, yang positif hanya anaknya itu," terang dia. Ditambahkan, untuk perkembangan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan saat ini ada dua tersebut, yakni dari kluster pemudik di Tirto dan kluster Qim di Kedungwuni. (had/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: