Hutang Pasir, Warga Pemalang Tewas Dianiaya

Hutang Pasir, Warga Pemalang Tewas Dianiaya

PEMALANG - Taufik, seorang calo pasir asal Pemalang harus kehilangan nyawanya karena berhutang satu dump truk pasir. Warga Dukuh Pesuruan RT 28, RW 04, Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang ini kehilangan nyawa setelah dianiaya beberapa pelaku. Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan melalui Kasatreskrim AKP Suhadi menyatakan, penganiyaan terhadap korban oleh keenam tersangka buntut masalah hutang piutang. Korban diketahui mempunyai hutang satu dump truk pasir kepada tersangka berinisial BD yang mengajak 5 temannya. "Jadi pelakunya ada 6 orang," jelasnya di sela-sela pemeriksaan para pelaku. Mereka, kata Suhadi, masing-masing adalah BD, OK, AN, OI, RZK, ANG yang berprofesi sebagai supir drump truck. Keenamnya setelah menjalani pemeriksaan kemudian ditahan di ruang tahanan Mapolres Pemalang. "Para pelaku kami jerat dengan Pasal 170 KUHP (2). 3, dengan ancaman pidana 12 penjara," kata Suhadi. Kasatreskrim mengungkapkan, awalnya korban dijemput para pelaku di perbatasan Tegal dengan menggunakan KBM dump truck terus dibawa ke arah wilayah Kabupaten Pemalang. Setelah sampai di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari rombongan truck ini ketemu dengan rombongan lain yang juga temannya yang menggunakan KBM Baleno. Setelah ketemu, orang yang ada di KBM Baleno naik semua ke dump truck, mereka berjalan ke arah Kecamatan Moga dan di dalam perjalanan inilah korban mendapat penganiayaan di dump truck mulai pukul 21.00 WIB sampai korban tak sadarkan diri. "Korban dibawa ke Polsek Randudongkal oleh para pelaku dan oleh petugas Polsek Randudongkal pada pukul 00.30 dibawa ke RS Mardhotilah setelah menjalani perawatan, pada pukul :03.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter," tegasnya. Informasi yang berhasil dihimpun, Taufik dianiaya bukan hanya hutang pasir satu dump truck kepada BD yang sudah satu bulan, namun korban juga banyak hutang pasir kepada sopir dump truck lainnya bahkan sampai setahun lebih. Sampai korban tewas belum dibayar. (rid/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: