KKN Internasional dengan Ibaraki Berakhir

KKN Internasional dengan Ibaraki Berakhir

PURWOKERTO - Universitas Jenderal Soedirman/Unsoed menyelenggarakan Presentasi Laporan Akhir Program KKN Internasional 2019 antara Unsoed dengan Ibaraki University (IU), Jepang, di Gedung Rektorat Lt 1, Selasa (27/8). KKN Internasional tahun ini mengangkat tema “Pengembangan Produksi Stroberi Berkelanjutan Berbasis Masyarakat Lokal untuk Mendukung Agrowisata dan Konservasi Lingkungan di Desa Serang Purbalingga”. Kegiatan KKN Internasional 2019 antara Unsoed dan Ibaraki University telah dilaksanakan mulai tanggal 18 Agustus s.d 25 Agustus 2019 di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas diantaranya Pertanian, Ekonomi, Biologi, Ilmu Budaya dan FISIP. Kegiatan KKN International ini diikuti oleh 33 Mahasiswa yang terdiri dari 14 mahasiswa Jepang dari Ibaraki University, dan 19 Mahasiswa Unsoed. Kegiatan ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Unsoed Krissandi Wijaya, S.TP.,M.Agr.,Ph.D, dan Prof. Tatsuo Sato dari Ibaraki University (IU), Jepang. Matriks realisasi pada program kerja KKN International 2019 dibagi beberapa bidang diantaranya pada Bidang Lingkungan melakukan sosialisasi pembuatan pupuk dari limbah rumah tangga, sosialisasi instalasi hidroponik untuk budidaya stroberi, Bidang Kesehatan melakukan sosialisasi mengenai obat cacing, penyuluhan pentingnya makan buah serta pentingnya menjaga kesehatan gigi, pada Bidang Sumber Daya Manusia ikut serta dalam pengajaran bahasa baik Jepang dan Inggris pada Siswa SD di sekitar Desa Serang dan Pada Bidang Ekonomi melakukan kegiatan Workshop Packaging dan Logo Produk, Workshop platform media sosial untuk bisnis dan promosi. Selanjutnya pada Program |Kerja KKN International juga dilakukan Program tambahan yang di antaranya acara Jambore, lomba 17 Agustus dan Festival Kentongan Banyumas (Para Mahasiswa Jepang menampilkan Tari Soran Boshi) Krissandi Wijaya, S.TP.,M.Agr.,Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menyampaikan bahwa tujuan dari KKN Internasional memiliki manfaat baik personal/student, institusi dan masyarakat sekitar. Kegiatan KKN ini juga bertujuan untuk melatih para mahasiswa terkait kepedulian terhadap lingkungan sekitar, timbul empati, kerjasama antar kelompok maka akan timbul kemandirian untuk survive/Bertahan diluar kampus. “Sedangkan peran dari kegiatan KKN International untuk masyarakat ini yaitu terbantunya dalam membuka wawasananya, kesadarannya untuk menggali potensi yang ada pada masyarakat sehingga dapat mandiri serta berkelanjutan dan sebagai bentuk keberpihakan Institusi kepada masyarakat yang tidak lepas dari Visi Misi UNSOED”, jelasnya. Terkait dalam penyeleksian KKN Internasional 2019 UNSOED dan Ibaraki University melakukan seleksi Mahasiswa dari berbagai fakultas yang mencakup berbagai bidang. Kemudian para mahasiswa ditemukan melalui Video Conference, media sosial maupun email, yang pada hal ini para mahasiswa dikumpulkan untuk mendiskusikan program kerja KKN yang akan dikerjakan sehingga mahasiswa Ibaraki University saat datang ke UNSOED sudah siap. Krissandi pun berharap melalui kegiatan KKN Internasional akan terus berlanjut dan terus ditingkatkan program kerjanya, jumlah mahasiswanya serta wilayahnya tidak hanya di daerah Serang saja melainkan dapat memperkenalkan desa-desa yang lain yang perlu dikembangkan sesuai dengan Visi Misi UNSOED. Pada pemaparan Presentasi Laporan Akhir Program KKN Internasional 2019 para Mahasiswa UNSOED dan Ibaraki University menyampaikan terkait hasil explore mereka di Desa yang meliputi mengenai culture/budaya desa setempat, memberikan sosialisasi pertanian, pengenalan budaya jepang dan ikut serta mengajar bahasa Inggris maupun Jepang pada Siswa SD di Desa Serang. Selain itu para mahasiswa dari Ibaraki University juga berkesempatan untuk ikut memeriahkan Festival Kentongan 2019, pada Sabtu malam (24/8) dengan menampilkan tarian Yosakoi Soran Boshi. Mereka diminta oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, untuk tampil membuka ajang tahunan tersebut. Tarian yang mereka tampilkan di depan panggung kehormatan yang berada di sisi selatan Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menggambarkan aktivitas nelayan Jepang yang sedang mencari ikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: