Jadi Juara Kontes, Kambing Ini Dihargai Rp 35 Juta

Jadi Juara Kontes, Kambing Ini Dihargai Rp 35 Juta

BIBIT UNGGUL: Suasana kontes hewan ternak yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo di Pasar Hewan Pengasih, Rabu (15/10)( IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA) JOGJA – Sebagai upaya mencari bibit unggul hewan ternak, Pemkab Kulonprogo melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo menggelar kontes ternak pada Rabu (15/10). Kontes tersebut digelar di Pasar Hewan Pengasih sebagai upaya mencari bibit unggul untuk peranakan kambing etawa dan sapi ongole. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugroho mengatakan, total ada sebanyak 211 ekor hewan ternak yang ikut dalam perlombaan tersebut. Rinciannya, jenis sapi ongole 47 ekor, kambing PE dewasa 100 ekor dan kambing PE anakan 64 ekor. https://radarbanyumas.co.id/bukan-kaleng-kaleng-merpati-milik-warga-pekalongan-laku-rp-15-miliar-ini-kisah-lengkapnya/ Adapun aspek penilaian dalam kontes hewan ternak tersebut, lanjut Aris, diantaranya meliputi panjang dan tinggi badan, lingkar dada hewan dan berat badan. Kemudian juga dinilai secara kualitatif perihal karakteristik dari sapi PO maupun kambing PE. “Apabila kambing atau sapi juara dalam kontes ini, harga ternaknya juga akan naik. Untuk kambing PE yang masih kecil umur 3 tahun kalau juara kontes akan dihargai sampai Rp 35 juta,” ungkap Aris disela kegiatan, Rabu (13/10). Sementara itu, Bupati Kulonprogo Sutedjo menyatakan, bahwa sektor agraris merupakan salah satu penyumbang produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar dengan total capaian sebesar 14,5 persen. Sementara untuk penyumbang utama merupakan sektor pertanian. Sutedjo pun berharap agar sektor pertanian dan peternakan terus dikembangkan. Sebab selama pandemi Covid-19 ini, dua sektor tersebut sama sekali tidak mendapat dampak adanya pandemi Covid-19. Kondisi tersebut berbeda nasibnya dengan usaha kecil dan pariwisata serta beberapa sektor lainnya yang mengalami penurunan. “Di situasi pandemi Covid-19 ini sektor pertanian dan peternakan tumbuh positif,” katanya. Terkait dengan upaya pemerintah dalam upaya meningkatkan sektor pertanian dan peternakan, bupati mengatakan bahwa berbagai program telah digulirkan melalui instansi terkait. Saat ini, beberapa peternak sudah mengembangkan berbagai usaha peternakan dari hulu sampai hilir. “Salah satu contohnya Gapoktan Tri Manunggal dari Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh. Kami berharap kedepannya bisa lebih banyak lagi,” ungkap Sutedjo. (inu/bah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: