Viral! Kucing Dipotong, Dikuliti untuk Dimakan, Pemilik: Polsek Tanpa Tanggapan, Siap Lapor Polda
Mayat kucing yang sudah dipotong-potong dimasukkan ke goni di Medan. Foto: Instagram/@soniarizkikarai. MEDAN - Jagat media sosial dihebohkan dengan kejadian pembunuhan kucing-kucing di Medan. Dimana, hewan peliharaan berkaki empat itu disebutkan dikuliti, dipotong-potong untuk dikonsumsi. Hal ini pertama kali diungkap oleh pemilik akun Instagram @soniarizkikarai, Rabu (27/1/2021), tidak lama setelah kehilangan kucing kesayangannya. Sonia pun bersama temannya mencari kucing tersebut. Kemudian, dia menerima informasi dari seseorang yang melihat kucingnya dimaksukkan ke goni di kawasan Jalan Tangguk Bongkar 7 Medan, Mandala, Medan Denai. https://radarbanyumas.co.id/diberi-bantuan-sambil-diajak-selfie-pemulung-lu-sedekah-mau-pamer-di-medsos/ “Hari ini (kemarin) saya mencari kucing saya yang dua hari yang lalu hilang. Setelah bertanya tanya kesana dan kemari akhirnya ada yang liHat kucing saya dimasukkan ke goni sama orang yang katanya sudah sering ngambilin kucing untuk dibunuh lalu dijual dagingnya dengan per Kg 70.000,” tulisnya di akun. Akhirnya, Sonia memberanikan diri untuk langsung ke rumah orang yang dimaksud. Awalnya tetangga di sana enggan menunjukkan rumah tersebut, malah memberi alamat yang salah. “Sampai akhirnya saya bertanya sama anak anak di situ dan mereka menunjukkan rumah yang benar,” lanjutnya dikutip daripojoksatu.id. Setiba di lokasi, Sonia langsung bertemu dengan seorang pria yang diduga menjagal kucing-kucing itu. Sonia sempat mengalihkan pembicaraa soal kucing, lantaran warga sekitar memperingatkan untuk tidak langsung ke pokok bahasan. Setelah berdebat panjang dengan pria itu. Teman Sonia, bernama Wulan tetiba melihat ada goni. Alangkah kagetnya merka ternyata berisi kepala dan isi perut kucing. “Pas ditanyak jawaban mereka itu anjing, tapi buk wulan izin buka dan setelah membukanya kami melihat banyak kepala kucing bahkan kucing yang sedang hamil juga ada. Dan setelah itu saya lemas enggak bisa sambil nangis, lalu buk Wulan bilang, “Nia ini ada kepala Tayo (kucingnya yang hilang)”. Saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi jadinya,” sebutnya. Peristiwa di lokasi semakin runyam, lantaran ada beberapa orang pria mendatangi mereka sambil marah marah karena terganggu dengan kegaduhan di tempat. “Dia maki maki kami juga ditempat dan sempat hampir adu tangan sama Buk Wulan. Dan dia bilang kalau saya ngomong lagi dia bakal ludahi muka saya,” ungkapnya. Sonia mengaku sudah sempat melaporkan kasus ini ke Polsek, tapi tidak membuahkan hasil. “Bahkan saya sudah bawa kepala kucing saya sebagai bukti ke Polsek tapi sampai di Polsek polisinya enggak tahu pasal tentang kucing dan habis itu mereka (oknum polisi di Polsek tempatnya melapor) ketawa ketawa enggak jelas. Enggak lama kemudian saya dipanggil masuk ke dalam Polsek dan ditanyain dan akhirnya mereka nyuruh saya ke Polsek satuya lagi karena mereka bilang itu bukan daerah mereka,” tuturnya. Dalam unggahannya, Sonia juga menyertakan gambar potongan-potongan anggota tubuh kucing-kucing yang mereka temukan di lokasi. “Kucing di situ dipotong-potong, dikuliti untuk dimakan, aku sudah ke Polsek. Terus mereka kek ketawa gitu. Pasalnya pasal berapa ya. Kami bingungnya itu, terus sambil ketawa-ketawa orang itu,” kenangnya. Sonia memastikan akan terus membawa kasus ini ke ranah hukum. “Aku ngelapor bukan masalah ganti rugi. Tapi biar ke depannya enggak ada lagi pembunuhan kek gitu. Kucingnya salah apa sih. Lokasi kejadian di Jalan Tangguk Bongkar 7 Medan. Saksi ada dan sebenarnya semua warga juga tahu, tapi ya diam aja. Insya Allah besok (hari ini) dicoba lagi ke jalur hukum,” bebernya. Dan, hari ini, rencananya Sonia melaporkan kasus ini ke Polda Sumut. “InsyaAllah siang ini saya ke Polda langsung, doain ya teman-teman,” sebutnya, Kamis (28/1/2021). (*/nin/pojoksumut/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: