Pasukan Tempur Rusia Makin Brutal, Gunakan Senjata Terlarang Bom Vakum, Ini Kedahsyatannya

Pasukan Tempur Rusia Makin Brutal, Gunakan Senjata Terlarang Bom Vakum, Ini Kedahsyatannya

Rusia Makin Brutal, Ukraina Dihajar dengan Senjata Terlarang - Arsip. (Foto: Reuters/Gleb Garanich/File Photo) RUSIA - Pasukan Rusia makin brutal dalam melancarkan serangan ke Ukraina menggunakan bom vakum yang merupakan senjata terlarang. "Mereka (pasukan Rusia, red) menggunakan bom vakum hari ini, yang sebenarnya dilarang oleh konvensi Jenewa," kata Markarova, dilansir dari Reuters. Oksana Markarova, Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat ini menjelaskannya dalam pengarahan kepada anggota kongres di Washington. Dia menambahkan bahwa kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar. Bom vakum adalah senjata yang menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi. Ledakan bom ini menghasilkan gelombang kejut yang mematikan dan menyedot oksigen dari paru-paru siapa pun di sekitarnya. Bom, juga dikenal sebagai hulu ledak termobarik, biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang jauh lebih lama daripada ledakan konvensional. Markarova juga mengatakan Ukraina bekerja secara aktif dengan AS untuk mendapatkan lebih banyak senjata dan sanksi yang lebih keras. "Mereka harus membayar, mereka harus membayar harga yang mahal," katanya setelah pertemuan. Dalam laporan abc.net.au, selama berhari-hari ada laporan bahwa peluncur roket TOS-1 Rusia telah dimobilisasi di Ukraina timur dan terlihat di dekat kota Kharkiv. Mereka mampu meluncurkan hingga 30 roket yang dipersenjatai dengan bom vakum. Senjata termobarik yang lebih kecil juga dapat digunakan dalam pertempuran jarak dekat, sementara versi yang lebih besar dapat digunakan dari pesawat serang. Jenis senjata ini telah ada selama beberapa waktu: pasukan Amerika menggunakan senjata termobarik di Vietnam, dan juga digunakan di Afghanistan untuk menyerang wilayah pegunungan Tora Bora. Pasukan Rusia mengerahkan mereka dalam konflik Chechnya lebih dari dua dekade lalu. Amnesty International melaporkan, pasukan Rusia telah menargetkan sekolah dalam empat serangan. Dalam serangan itu, Russia juga dikaporkan menggunakan bom cluster untuk menyerang sebuah prasekolah tempat warga sipil bersembunyi. https://radarbanyumas.co.id/negara-arab-sekutu-as-ogah-urusi-konflik-rusia-vs-ukraina-arab-saudi-tak-bantu-amerika-cs-malah-bekerjasama-dengan-rusia/ Tiga orang, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan di kota Okhtyrka, di timur laut Ukraina. Amnesty mengutip rekaman drone dari tempat kejadian yang "menunjukkan bahwa munisi tandan menghantam setidaknya tujuh lokasi di atau dekat gedung, empat di atap dan tiga di trotoar tepat di luar sekolah". “Ada gudang penyimpanan logistik 300 meter di utara sekolah yang mungkin menjadi sasaran serangan,” kata Amnesty.(*/genpi/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: