Perang Makin Sengit, NATO Kirim Pasukan Khusus dan Senjata, Ukraina Akhirnya Dapat Bantuan

Perang Makin Sengit, NATO Kirim Pasukan Khusus dan Senjata, Ukraina Akhirnya Dapat Bantuan

KYIV – North Atlantic Treaty Organization (NATO) untuk pertama kalinya merespons serangan Rusia ke Ukraina. Ukraina akhirnya mendapat bala bantuan. Pasukan NATO yang diterjunkan untuk Ukraina tersebut terdiri dari pasukan darat, udara, laut dan operasi khusus di wilayah sekutu. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Jumat kemarin mengatakan NATO mengerahkan elemen pasukan respons cepatnya ke Ukraina. “Kami sekarang mengerahkan pasukan respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif,” katanya seperti dikutip Fajar.co.id dari Reuters. Sambil menyampaikan ketegasan sikap NATO, Stoltenberg menyebut bahwa Rusia berusaha untuk menjatuhkan pemerintah Ukraina. “Kami melihat retorika, pesan, yang sangat menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk menghapus pemerintah yang terpilih secara demokratis di Kyiv Ukraina,” ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/ketabahan-para-penduduk-ukraina-melindungi-diri-di-stasiun-bawah-tanah/ “Kami melihat retorika, pesan, yang sangat menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk menghapus pemerintah yang terpilih secara demokratis di Kyiv Ukraina,” ujarnya. Selain menerjunkan pasukan udara hingga operasi khusus, NATO juga menyuplai lebih banyak senjata ke Ukraina. Beberapa dari 30 sekutu NATO mengumumkan jenis senjata yang akan mereka suplai ke Ukraina, termasuk pertahanan udara, tanpa memberikan rincian. Sekjend NATO itu juga menegaskan bahwa sekutu tetap borkomitmen mendukung Ukraina di tengah konflik dengan Rusia. “Sekutu sangat berkomitmen untuk terus memberikan dukungan,” tuturnya. Secara terpisah, Jerman mengumumkan akan mengerahkan kompi pasukan ke Slovakia di mana tentara akan membangun bagian dari kelompok perang NATO baru yang akan dibentuk. Sebuah kompi biasanya terdiri dari sekitar 150-200 tentara. “Kami sedang bekerja dengan cepat mengirim sebuah perusahaan ke Slovakia,” kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kepada TV publik Jerman ZDF setelah berbicara dengan mitranya dari Slovakia. (Fajar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: