Trump Ancam Turunkan Demo Besar-besaran Jika Kasusnya Diselidiki
Donald Trump/Net Ancaman disampaikan mantan Presiden AS Donald Trump kepada siapa pun termasuk jaksa jika berani menyelidiki kehidupan dan bisnisnya. Di hadapan ribuan pendukungnya saat menggelar rapat umum di Conroe, Texas, pada Sabtu (29/1) malam, Trump mengatakan akan menurunkan demo besar-besaran jika langkah tersebut dilakukan Pemerintahan Joe Biden. "Jika jaksa radikal, kejam, rasis ini melakukan sesuatu yang salah atau ilegal, saya harap kita akan mengadakan protes terbesar di negara ini yang pernah kita alami di Washington DC, di New York, di Atlanta dan di tempat lain karena negara kita dan pemilihan kita korup," kata Trump dalam pidatonya, seperti dikutip dari AFP, Senin (31/1). "Pada kenyataannya, mereka tidak mengejar saya, mereka mengejar Anda, dan saya kebetulan menjadi orang yang menghalangi," tambah Trump kemudian. Trump telah menjadi subyek banyak penyelidikan sejak lengser dari kursi kepresidenannya. Diantaranya, termasuk penyelidikan oleh komite pemilihan DPR yang menyelidiki apakah mantan presiden atau sekutunya melakukan kejahatan atau tidak ketika ratusan pendukungnya menyerbu Gedung Kongres AS untuk menghentikan sertifikasi pemilihan Presiden Joe Biden pada 6 Januari 2021. Penyelidik sejauh ini telah mengeluarkan lusinan panggilan pengadilan atau meminta kesaksian sukarela dari sekutu terdekat dan anggota keluarga Trump, termasuk Rudy Giuliani dan Ivanka Trump. Trump telah berulang kali meremehkan kekerasan di Capitol dan menyangkal dia menghasut kerusuhan, meskipun mendesak pendukungnya untuk bertempur habis-habisan sebelum pemberontakan dimulai. Selakin kasus Capitol Hill, Trump juga menghadapi penyelidikan selama bertahun-tahun terhadap bisnis pribadinya oleh Jaksa Agung New York Letitia James dan kantor kejaksaan Manhattan. https://radarbanyumas.co.id/ribuan-demonstran-anti-perintah-wajib-vaksin-covid-19-penuhi-jalanan-washington-dc-dihadiri-keponakan-john-f-kennedy/ Awal bulan ini, James mengumumkan bahwa kantornya telah menemukan bukti "signifikan" yang menunjukkan bahwa Trump Organization melakukan penipuan. (*/rmol/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: