Michael Collins Astronot Apollo 11 Tutup Usia: Armstrong dan Buzz Berjalan di Bulan, Collins Tetap di Pesawat

Michael Collins Astronot Apollo 11 Tutup Usia: Armstrong dan Buzz Berjalan di Bulan, Collins Tetap di Pesawat

Michael Collins, astronot Apollo 11 yang pertama kali mendarat di bulan dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (28/4) waktu setempat. Astronot Amerika Serikat tersebut meninggal di usia 90 tahun karena kanker. Collins dalam ekspedisi ke bulan, merupakan orang yang tetap berada di modul Apollo 11. Sedangkan, sementara krunya Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan. https://radarbanyumas.co.id/jokowi-saya-telah-menandatangani-pp-thr-dan-gaji-ke-13-untuk-pns-cpns-tni-polri-pensiunan-penerima-tunjangan/ "Mike selalu menghadapi tantangan hidup dengan keanggunan dan kerendahan hati, dan menghadapi ini, tantangan terakhirnya, dengan cara yang sama," tulis keluarga Collins di akun Twitter resminya, sepertinya dikutip AFP, Kamis (29/4). Penghormatan juga disampaikan rekan Collins, Buzz Aldrin. Pada akun Twitternya, Aldrin menulis akan selalu merindukannya. “Mike, Dimanapun Anda pernah atau akan berada, Anda akan selalu memiliki Api untuk Membawa kami dengan cekatan ke ketinggian baru dan ke masa depan. Kami akan merindukan Anda. Semoga Anda Beristirahat Dengan Damai," cuit Aldrin. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengungkapkan rasa dukanya. “Collins mungkin tidak menerima kemuliaan yang sama, dia adalah mitra yang setara, mengingatkan bangsa kita tentang pentingnya kolaborasi dalam melayani tujuan-tujuan besar,” ujarnya. Collins dilahirkan di Roma pada 1930. Dia berprofesi sebagai pilot angkatan udara dan pensiun dengan pangkat mayor jenderal. Pada 20 Juli 1969, Collins berpartisipasi dalam misi mencengangkan dunia, yakni mendaratkan kaki manusia di Bulan. Collins yang mengendalikan modul komando Apollo 11 mengatakan pengalaman itu mengubah perspektifnya dan impresi kerapuhan Bumi membuatnya terkesan. "Waktu kita melihatnya (Bulan), oh itu sebuah bola yang luar biasa," kata Collins pada 2019 dalam acara di George Washington University saat memperingati perayaan 50 tahun pendaratan di Bulan. "(Tapi) walau itu menakjubkan, mengesankan, dan sejauh yang saya ingat, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan (penampakan) di jendela lain di sana," katanya. "Di luar sana ada kacang kecil seukuran ibu jari Anda sejauh lengan, biru, putih, sangat berkilau, Anda melihat biru samudra, putih awan, guratan karat yang kita sebut benua, benda kecil yang begitu indah, terletak di beludru hitam semesta," ucapnya membicarakan Bumi. Collins pernah menjabat sebagai asisten menteri luar negeri untuk urusan publik pada puncak perang Vietnam. Dia kemudian diangkat menjadi direktur pertama National Air and Space Museum di Washington.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: