Korban Topan Goni Bisa Capai Ribuan
Suasana akibat Topan Super Goni. Foto Istimewa MANILA - Sedikitnya enam belasan orang tewas akibat Topan Super Goni yang menghantam Filipina pada Minggu (1/11/2020) waktu setempat. Otoritas provinsi memperkirakan korban bisa mencapai ribuan jika pemerintah tidak segera melakukan evakuasi yang sesuai. Seperti dikutip dari AFP, Topan Goni menghantam Filipina pada Minggu (1/11/2020) dini hari waktu setempat. Pulau Catanduanes di dekat Provinsi Albay menjadi wilayah paling terdampak topan yang membawa angin berkecepatan 225 km/jam. Selain belasan orang tewas, ribuan rumah juga dikabarkan hancur diterjang topan terkuat di Asia sepanjang tahun 2020 ini. Hujan lebat serta angin kencang menyebabkan banjir bandang serta tanah longsor. https://radarbanyumas.co.id/as-dukung-kedaulatan-indonesia-di-natuna/ Tiang-tiang listrik serta menara komunikasi roboh mengakibatkan terputusnya aliran listrik serta telekomunikasi di hampir seluruh wilayah selatan Pulau Luzon -pulau dengan populasi terpadat di Filipina. "Kami mengalami dampak sangat parah disebabkan topan ini di banyak wilayah di Pulau Cantanduanes dan Albay," kata Kepala Palang Merah Filipina, Richard Gordon. "Hampir 90 persen rumah rusak parah atau hancur di beberapa wilayah. Topan ini menghantam kehidupan warga serta lingkungan di saat kami lelah dengan pandemi Covid-19 yang berdampak pada emosional dan ekonomi," imbuhnya. Kepala Bencana Provinsi Albay, Cedric Daep mengatakan, di 10 dari 16 korban jiwa ditemukan di wilayahnya. Dia memprediksi, jumlah korban tewas bisa mencapai ribun tanpa tindakan evakuasi pencegahan yang tepat dari pemerintah. Tiga korban terperangkap dalam tanah longsor abu vulkanik yang menurut polisi menelan banyak rumah di dua desa yang berdekatan dekat gunung berapi aktif Mayon. Tiga lainnya masih hilang. Di seluruh area yang dilalui Topan Goni lebih dari 20.000 rumah hancur dan sekitar 55.500 rusak sebagian, kata Pertahanan Sipil dalam sebuah pernyataan. Lahan pertanian juga rusak. Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang umumnya menyebabkan gagal panen, rumah dan infrastruktur hancur, serta berdampak pada perekonomian masyarakat pinggiran. Topan paling mematikan yang pernah tercatat menghantam Filipina adalah Topan Super Haiyan yang menimbulkan gelombang raksasa di pusat kota Tacloban dan menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang pada tahun 2013. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: