Rekaman Konspirasi Gulingkan Raja Arab Saudi Bocor
Raja Salman JAKARTA - Sebuah rekaman percakapan rahasia besar baru saja membuat geger dunia. Bagaimana tidak, dalam rekaman itu ada rencana menggulingkan kekuasaan Kerajaan Arab Saudi. Dan yang paling mengejutkan, dalam rekaman konspirasi itu ada suara mantan Presiden Libya, Muammar Khadafi dan dua mantan anggota parlemen Kuwait itu adalah Pemimpin Gerakan Konstitusi Islam Ikhwanul Muslimin, Mubarak al-Duwailah dan Fayez Hamed al-Baghili al Rashidi. Rekaman itu merupakan kebocoran rekaman terbaru yang dibagikan oleh tokoh oposisi Qatar, Khalid al-Hail di Twitter, di mana masih banyak rekaman lainnya yang melibatkan Khadafi dalam diskusi dengan politisi ternama Qatar lainnya. Dilansir dari Al Arabiya, Rabu (1/7) rekaman itu dibocorkan oleh aktivis oposisi Qatar, Khalid al-Hail. "Gerakan reformasi yang dipimpin Sa'ad al-Faqih menyebabkan gempa bumi besar di Arab Saudi," ujar Khadafi dalam rekaman itu. Al-Faqih adalah pembangkang Arab Saudi yang berbasis di London. Ia menuduh Departemen Keuangan AS memiliki hubungan dengan Al Qaeda pada 2004 dan berulang kali mengkritik Arab Saudi serta menyerukan penjatuhan keluarga Al Saud yang berkuasa. "Dia mulai banyak (membuat) saluran visual yang mengutuk Al Saud dan rezim mereka dan menghasut orang untuk memberontak dan tidak taat. Saya telah melihat dari orang-orang Riyadh dan kami akan menggelar protes di Riyadh. Itu tidak mungkin, kata mereka. Tidak, mudah bagi kami untuk protes dan mereka tidak bisa memadamkan kami. Keluarga Al Saud menyerah pada segalanya, (mereka) hanya ingin tetap berkuasa selama mungkin," kata Khadafi. Pemimpin Gerakan Konstitusi Islam Ikhwanul Muslimin, Mubarak al-Duwailah terdengar menyetujui argumen tersebut. "Kami mendengar dari orang-orang di sana bahwa situasi mereka (Al Saud) sedang tidak baik, bahkan di antara mereka sendiri, mereka memiliki banyak masalah," kata al-Duwailah. Minggu ini, pemerintah Kuwait menolak klaim al-Duwailah bahwa ia telah memberi tahu pemerintah bahwa ia sedang berbicara dengan Khadafi, seorang pemimpin asing. Al-Duwailah tidak membantah kebenaran rekaman itu. Mantan anggota parlemen Kuwait lainnya, al-Baghili terdengar memuji Khadafi dalam rekaman itu. Ia menggambarkannya sebagai 'saudara pemimpin' dan memuji upaya penjagaan perdamaiannya di Sudan. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: